Lihat ke Halaman Asli

Andang Masnur

Komisioner

Belajar Patuh dari Warga Kendari

Diperbarui: 10 April 2020   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

zonasultra.com

Pemerintah Kota Kendari dalam sebuah surat mengintruksikan warganya untuk tidak keluar rumah selama 3 hari dimulai dari tanggal 10-12 April 2020. Hal tersebut didasari sebagai bentuk encegahan dan pemutusan mata rantai penyebaran virus kocona di wilayah tersebut.

Berdasarkan data dari sumber resmi, Kendari ditetapkan sebagai kota dengan penyebaran transmisi lokal. Artinya penyebebaran virus tidak lagi dari orang luar ke orang lokal, tetapi sumber penyebaran dari masyarakat lokal itu sendiri. 

Fakta meningkatnya penderita yang positif terjangkit sebanyak 8 orang (per tanggal 9 April) membuat Pemkot dan stake holder berfikir untuk membuat kebijakan yang cepat dan tegas.

Pada surat yang ber-kop pemerintah Kota Kendari dan ditanda tangani langsung oleh Wali Kota Kendari memuat 3 poin yang berisi larangan beraktifitas di luar rumah selama 3 hari dan apabila kedapatan akan diamankan oleh TNI dan Polri.

Surat Instruksi Wali Kota Kendari

Hari pertama instruksi tersebut berlaku wajah Kota Kendari yang biasanya masih hiruk pikuk berubah menjadi sangat lengang. Hanya ada satu atau dua kendaraan yang melintas dibadan jalan. Tidak ada lagi kerumunan orang di pasar-pasar atau pusat perbelajaan lain.

Nampaknya masyarakat sadar, bahwa anjuran dari pemerintah tersebut berakar dari pemikiran baik untuk melindungi warganya. Tidak ada keluhan yang berarti dengan himbauan ini oleh masyarakat kota Kendari. Mereka ikhlas dan patuh untuk beraktifitas dari dalam rumah.

Tiga hari tersebut memang adalah hari libur. Jumat merupakan tanggal merah memperingati Wafat Isa Almasih, sisanya adalah hari Sabtu dan Minggu. Kebijakan ini juga telah dikoordinasikan dengan para tokoh agama dan pihak-pihak terkait.

Kita patut mencontoh kepatuhan masyarakat Kendari. Pengetahuan tentang korona ini telah masiv kita dapatkan lewat edukasi berbagai sumber. Bahwa virus tersebut penyebarannya sangat cepat. 

Tiga bulan lalu kita mendengarnya menjangkiti warga di luar negeri (China, Itali, Korea dll). Berikutnya kita mendengar menjangkiti 2 warga di DKI Jakarta. Selanjutnya penyebarannya nyaris menyeluruh di wilayah Indonesia.

Mungkin yang terpapar ada di sekitar kita. Mungkin dia bergejala, atau bahkan tanpa gejala dan terlihat sehat. Kemudian karena aktifitas dan rutinitas yang masih berlanjut  tidak sengaja menulari orang yang rentan dengan riwayat penyakit kronis atau pun lansia. 

Kendari yang lengang tanpa aktifitas


Jika tidak dengan gerakan sadar berdiam diri di rumah. Melakukan aktifitas di dalam rumah saja. Maka virus tersebut akan terus berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Sampai kapan?
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline