Lihat ke Halaman Asli

Andang Masnur

Komisioner

Puisi | Perempuan Tua (Ibu)

Diperbarui: 9 Maret 2020   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/vinnysoraya

Tangan indah yang dulu lembut berganti keriput. Wajah yang dulu berseri perlahan menua. Rambut hitam yang tebal dan berombak itu kini menipis dan memutih.

Peluh yang kau keluarkan tak terhitung. Air mata yang tumpah dalam sujudmu tak mampu ku jumlahkan. Bagaimana aku bisa membalasmu...

Aku sadar disetiap sibukku ada doamu yang mengantarkan ku. Saat gundahku karena masalah, kau tak henti melantunkan mohon kepada Ilahi...

Ibu...
Aku tahu dibalik senyummu kadang kau menyembunyikan sakit. Harus terlihat tegar dihadapan ku, agar bisa ku melewati kerasnya dunia.

Tapi bagaimana aku bisa lalai. Menengokmu saja kini aku jarang. Padahal rindu mu menggebu...

Tapi bagaimana bisa sehari ku lewatkan tanpa menyapa mu. Padahal suara ku di ujung telponmu sangat kau nanti...

Ibu...
Aku rindu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline