Lihat ke Halaman Asli

Escape to Phuket, Thailand

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ga pernah nyangka bisa kabur dan melupakan semua masalah dengan bermodalkan nekat. Bahkan sebelumnya izin berangkat sempat ditarik karena kasus pemberontakan di Thailand, but well berkat negoisasi yang cukup alot dengan penjelasan Phuket itu 10 jam dari Thailand, izin pun turun dari masing-masing orang tua. Kami sudah mempersiapkan perjalanan ke Phuket dari lama, beli tiketnya sih, tapi gak ada yang nabung, alhasil sehari sebelum berangkat kami memaksa bos buat ngeluarin gaji lebih cepat sehari dibanding yang lain, maklum kaminya bokek maksimal. Syukurnya bos kami oke kongkalingkong. Ini pertama kalinya kami keluar negeri, segala keperluan dari NPWP dan Passport sudah oke...dengan pedenya berangkat dari tanggal 26 Mei dan bilang sama tukang taxi terminal 3...ya olooh udah waktunya mepet eh ternyata kami salah karena harusnya terminal 2...jadilah naek bis transferannya. Terus selama hampir 1,5 jam berkutat dengan antrian dan ribetnya keberangkatan, kami hampir aja ketinggalan pesawat, apalagi beberapa perawatan rambutku ga lolos sensor, akhirnya setelah merelakan semua perkap mandiku, kami siap untuk berangkat. Setelah 3 jam perjalanan akhirnya kami pun sampai dan dijemput oleh jemputan hotel ketemu sama si orang yang bernama Sulaiman. Dan mendapat guide sepanjang perjalanan ke hotel. Btw semua reservation dari tiket, hotel, dan kegiatan di Phuket kami rencanakan secara online dan bayar di muka pake kartu kredit. So rencana backpacker tapi tetep bergaya koper deh. Pas turun dari pesawat, banyak banget penawaran gratis dari berbagai brand yang promosi di airport, salah satunya operator telp. Ketika mereka melihat kami menggunakan BB, mereka langsung menawarkan kartu GSM gratis dari True, well hello lucky habis, kami hanya di minta top up dan dikenai charge 60baht (1 BHT = Rp. 290,-) untuk penggunaan BB selama 3 hari sampe mual. Well hari pertama, kami sudah merencanakan untuk menonton Simon Cabaret Show yang sangat terkenal di Thailand. Merupakan show banci banci yang sangat cantik dan sangat menghibur. Dasar kami damn lucky bitch, si travel yang mengatur penjemputan kami di hotel, salah hotel sehingga dia ga mungkin menjeput kami ke hotel kami yang benar, seharusnya based on contract kami hanya mendapat mobil penjemputan, gak ada yang nganter pulang, tapi karena kesalahan yang dia perbuat kami pun mendapatkan fasilitas antar jemput. Dan khusus yang mengantar kami, kami dipesankan taxi dari hotel dan berjumpa dengan driver bernama Musa yang so kindly abies. Dan selanjutnya nanti kami menggunakan jasanya untuk mengantar keliling Phuket pada hari kami terakhir dengan imbalan sangat murah karena dia sangat menyukai kami :) Yes we are lucky. [caption id="" align="alignleft" width="320" caption=" *Simon Cabaret Show"][/caption] Malamnya kami kelaparan parah, dan akhirnya niat banget menjelajah sekitar hotel dan memang hotel yang sangat strategis dan sangat murah *Thavorn Grand Plaza*, ada tempat makan kaya food court serba seafood. Ada cerita lucu setelah kami selesai makan, padahal kalo mau balik ke hotel tinggal lurus, tapi kami malah salah jalan dan akhirnya keliling lebih jauh, syukurnya ketemu sama orang baik dari Malaysia yang sangat suka sekali dengan BCL *ga penting ya hehhe, dia yang sekalian guide kami dan foto-foto selama perjalanan kami balik ke hotel. Hari kedua, masih menggunakan travel yang sama yaitu Woody Travel, dan perjalanan hari kedua adalah Phi Phi Island...yeay....dan guess what, kami dijemput dengan mobil double cabin, helllo how lucky we are. Sebenernya ada beberapa pulau yang kami kunjungi dalam paket tour ini, Phi Phi island, Monkey island, and also Kuai Island . Oh iya, phi phi island adalah tempat syutingnya Leonardo Di Caprio di film "The Beach". Paket tournya bisa dianggap maksimal ya since kami juga mendapatkan makan siang, sayang khusus di Phi Phi kami harus buru-buru karena sedang pasang dan di monkey island pun gak bisa turun karena sedang pasang. Dari snorkling sampai maen aer di pantai, what a life...this is so heaven after all stress at the office, this is the sweetest escape ever. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Tour to Phi Phi Island"][/caption] Dari pantai ke pantai lainnya, dalam speed boat ukuran large yang diisi berbagai bule, tempat-tempat yang kami kunjungin sangat fantastis, dan berakhir jam 5 sore dan kami pun dianter pulang ke hotel dan lanjut berenang di kolam renang hotel. Malamnya kami pun berniat mencari makan di tempat sebelumnya, tapi ketika turun dari lift, ada pemandangan pasar yang menggoda untuk dikunjungi, ya itu adalah pasar oleh-oleh yang bener-bener bikin kantong kosong dan mengecek atm, yep barang murah dan oke-oke. Karena kelaparan, kami hanya menjelajah pasarnya sampai jam 9 dan lanjut makan di tempat sebelumnya, dan semuanya cukup dilakukan dengan berjalan kaki, karena semua tempat sangat dekat dengan hotel. Bahkan kami dikelilingi beer house dimana bule-bule nongkrong yeay...crazyyyyyyy hahahha... Hari ketiga di Phuket, kami memesan driver bernama Musa untuk mengantar kami sepanjang hari. Sebenarnya dia minta 1000BHT untuk 8 jam, tapi selama perjalanan, kami tepat menggunakan jasanya selama 12 jam. Dijemput jam 8 pagi, tujuan pertama kami adalah Big Budha. Ini salah satu tempat wisata di Phuket yang paling sering dikunjungi wisatawan, berupa patung Budha raksasa di atas gunung. Tapi dalam perjalanan ke Big Budha, menurut Musa, kami harus mampir ke Wat Chalong temple. Merupakan tempat berdoa umat Budha yang memiliki bangunan-bangunan yang luar biasa keren.

*Wat Chalong temple dan Big Budha* Berhubung kami belum sarapan, sampai di Big Budha adanya kami sangat kelaparan dan akhirnya mampir makan KFC disalah satu ehmmm sejenis Chitos di Jakarta gitu, dan tempatnya keren abies.

Habis makan kami meminta Musa untuk mengantar kami untuk cari pernak pernik lucu dari Thailand. Tapi ternyata ada kesalahpahaman yang terjadi, dibayangan si Musa kami wanita-wanita menyukai perhiasan-perhiasaan, jadinya dia mengantarkan kami ke pusat belanja Mutiara terbesar di Phuket dan pusat perhiasaan terbesar di dunia dan pusat belanja perak terbesar di Phuket, sayang kami tidak boleh mengambil foto di 3 tempat ini. Dasar modal seadaanya, gak mungkin bisa belanja di 3 tempat ini. Dan akhirnya kami menjelaskan pada Musa, bahwa yang kami tuju adalah pernak-pernik oleh-oleh. Akhirnya si Musa membawa kami ke Phukai, tempat beli oleh-oleh kalo di Yogya sama kaya Mirota Batik di Malioboro.

Dalam sekejap kantong belanjaan langsung penuh dengan oleh-oleh ajaib plus aneh-aneh dan menyebabkan beribu-ribu baht keluar sekejap tanpa kami sadari. Well you know, shopping is healing, terutama kalo barang yang dijual lucu-lucu dan murah-murah. Semuanya borong kecuali aku, since aku kan modal ransel jadi males kalo harus nambah barang bawaan, jadinya beli seperlunya aja yang kecil dan gampang di bawanya dalam perjalanan pulang nantinya. Perjalanan selanjutnya kami ditawarkan untuk ikut Elephant Tracking, semacam keliling dalam hutan mengendarai gajah, sesampainya disana rada syok sama harganya..*adalah baru kelar menghabiskan baht di toko oleh-oleh ckckkc, jadinya disana nongkrong asik sambil foto-foto liat gajah yang merupakan simbol kota Thailand.

*hellow beauty* Hmmm pasca dari Elephant Tracking, kami memutuskan untuk ke pusat FO baju kaos yang kami liat dalam perjalanan bandara ke hotel. Dan ternyata penampilan luar tidak sama dengan penampilan dalamnya yang ternyata produk-produk brand keren dan di tata apik di toko-toko, namanya Premium Outlet....hampir kaya Paris Van Java di Bandung.

*nongkrong asik tanpa belanja, maklum mahal-mahal* Hmmm lelah berjalan-jalan dan hanya membeli sepatu murah seharga 198BHT, kami pun pulang ke hotel demi persiapan sunset di Patong Beach. Setelah bawa persiapan buat ke pantai, kami diantar ke pantai yang bisa untuk berenang Nai Harn beach, pantai yang cukup bersih dengan ombak keren.

*saatnya menyebur* Pasca bermain aer dan terpaksa membeli baju demi mengganti bajuku yang basah, matahari pun sudah tenggelam seiring dengan perut yang keroncongan gaul. "Oke saatnya makan Musa" dan Musa dengan pedenya nganterin ke resto semacam Bandar Jakarta yaitu Phuket Bay. Mungkin kalo datangnya lebih sore tempat ini sangat bagus karena merupakan teluk dengan pemandangan pantai, tapi berhubung datangnya agak malam dan restonya luar biasa mahal, kami pun agak dendam dengan lokasi tempat makan yang dipilih hehhe *dasar bawaan angkringan gaya-gayaan ke resto mahal*. Kami hanya memesan menu paling murah yaitu nasi goreng topping, kenapa topping karena yang membedakan nasi goreng pesenanku dan temanku hanya toppingnya. Otomatis kelaparan pun masih melanda, kami pun meminta Musa mengantarkan kami pulang ke hotel since waktu sewa kami sudah di luar batas perjanjian awal. Sesampainya di hotel kami hanya menaruh barang-barang bawaan kami dan langsung menuju pasar oleh-oleh dekat hotel. Tetep belanja sampai Baht terakhir karena gak mau mennyisakan Baht di Indonesia. Dan lanjut makan di tempat biasanya kami makan hingga kelelahan, padahal flight kami adalah pagi dan mengharuskan bangun sangat pagi. hohooh this is the end of my journey...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline