Ekonomi kreatif di Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya ditingkatkan oleh pemerintah. Sektor ekonomi kreatif ini telah memberikan kontribusi terhadap PDB nasional sebanyak 7,28 persen dimana berdasarkan Opus Creative Economy Outlook 2020 diperkirakan kontribusi nya akan menyumbang hingga Rp.1,1 triliun di tahun 2020 ini. Meskipun menurut data demikian, tetapi, karena terjadi pandemi yang tidak diperkirakan hal ini menjadi tantangan besar bagi pelaku sektor ekraf di tahun 2020 ini terutama pada bidang pariwisata. Akibat dari pandemi ini cukup mengguncang berbagai sektor. Pariwisata terbukti mengalami penurunan besar terhadap devisa negara hampir 100% dari tahun sebelumnya akibat dari pandemi ini. Bank Indonesia juga menyatakan bahwa sebelumnya sektor ekonomi kreatif bidang pariwisata ini kontribusi nya mencapai 1.119 juta dolar AS dan sekarang hanya 31 juta dolar AS, penurunan yang sangat drastis.
Untuk mencegah penurunan yang lebih lanjut, maka saat ini pemerintah mengambil langkah dengan mulai menguatkan kembali potensi wisata domestik di Indonesia. Menurut menteri koordinator bidang maritim dan investasi, Luhut Panjaitan pemerintah akan berusaha mendorong potensi wisata domestik ke angka 70%.
Oleh karena itu salah satu upaya yang pemerintah lakukan adalah mengadakan virtual tour atau disebut juga program wisata virtual. Virtual Tour merupakan simulasi dari suatu posisi simulasi dari lokasi yang ada, biasanya terdiri dari urutan video atau gambar diam. Hal ini juga dapat menggunakan unsur-unsur multimedia lainnya seperti efek suara, musik, narasi, dan teks. Hal ini dibedakan dari penggunaan siaran langsung atau tele-pariwisata.
Touring virtual ini mengajak orang berkelana ke beberapa tempat wisata ataupun tempat menarik yang terdapat di seluruh daerah Indonesia ataupun negara luar yang ditemani oleh seseorang pemandu wisata sungguhan. Mereka yang menemani untuk touring virtual ini merupakan pemandu wisata yang tiap harinya menemani turis dari dalam atauun luar negara pelesiran di ibukota.
virtual tour sering digunakan untuk menggambarkan berbagai video dan media fotografi berbasis panorama menunjukkan pandangan tak terputus, karena panorama dapat berupa rangkaian foto atau panning Video rekaman. Namun, frase "tur panorama" dan "virtual tour" sebagian besar telah dikaitkan dengan wisata virtual yang dibuat menggunakan masih kamera. Wisata virtual tersebut terdiri dari sejumlah foto yang diambil dari satu sudut pandang. sebagian besar telah dikaitkan dengan wisata yang telah dibuat dengan kamera statis ataupun yang terbaru sekarang kamera 360.
Virtual Tour 360 adalah hasil dari pengolahan foto digital yang berbentuk foto panorama. Foto panorama tersebut kemudian di kembangkan untuk dijadikan software Virtual Tour. Virtual Tour menggunakan teknologi informasi yang canggih sehingga pengguna yang melihatnya seolah-olah berada di tempat yang mereka lihat. Sederhananya, Virtual Tour merupakan perjalanan atau tamasya di lingkungan maya.
Tour dengan cara ini memiliki banyak manfaatnya selain bagi pribadi, tour ini juga bermanfaat bagi masyarakat, berikut manfaat yang telah kami rangkum
Mengobati kerinduan
Bagi penikmat travelling Semua orang yang hobi berwisata tentunya akan sangat merasa jenuh apabila hanya berdiam diri dirumah. Terutama saat pandemi, dimana banyak tempat wisata yang ditutup karena menjalankan protokol dari pemerintah. Wisata virtual menjadi solusi bagi para penikmat travelling. Dengan memanfaatkan teknologi yang sudah canggih, para penikmat travelling diajak untuk tetap bisa menikmati destinasi-destinasi wisata meskipun hanya dirumah saja. Melalui teknologi VR kita dapat merasakan secara langsung berada di tempat-tempat yang ingin kita tuju.
Biaya yang lebih murah
Dengan menggunakan teknologi, berwisata tidak perlu mengeluarkan biaya berlebih. Banyak anggaran yang bisa dipangkas seperti :akomodasi transportasi, konsumsi, kebutuhan diluar dugaan dsb. Para pengunjung hanya berlu membayar biaya administrasi yang sudah ditentukan untuk dapat menikmati fasilitas yang disediakan.