Lihat ke Halaman Asli

Anazkia

Blogger

Mari Berbagi Buku ke Maluku

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, ketika saya kecil, buku adalah sesuatu yang sangat berharga dan ianya sangat sulit saya dapatkan. Sekarang, alhamdulilah meski saya belum mampu membeli 1000 buku, tapi yah masih mampulah membeli satu-satu. Bahkan, terkadang yang sudah dibeli pun tak sempat lagi untuk dibaca #jujurbanget. Yah, mungkin sebagian dari teman-teman juga pernah merasakan hal yang sama, sulit untuk mendapatkan buku bacaan, juga kekurangan bahan bacaan, tapi sekarang justru kelebihan bahan baca, atau bahkan tak sempat membaca. Padahal, di belahan Indonesia lainnya masih banyak dari teman-teman kecil kita tak punya bahan untuk dibaca, tak ada pula buku yang untuk dibaca.

Ngomongin buku, temen-temen masih inget, kan, dengan blogger hibah sejuta buku yang diadakan akhir tahun lalu? Keterangan lengkapnya, ada pada jurnal ini. Di mana program hibah sejuta buku ini adalah melanjutkan program dari tahun 2009 sebelumnya yang digalang oleh temen-temen blogger bertuah. Tahun 2009, tujuan pengumpulan buku adalah ke sebuah pedalaman daerah kepulauan Meranti-Riau. Laporan lengkap pengiriman ke daerah Meranti ada pada jurnal ini.

Kemudian, dilanjut kepada blogger hibah sejuta buku fase kedua dengan tujuan Papua. Alhamdulilah, terkumpul lebih banyak buku, kerja sama dari teman-teman blogger di seluruh Indonesia. Insya Allah, amanah teman-teman akan dikirim ke Papua pada akhir bulan februari. Keterangan lengkap tentang laporan akhir hibah sejuta buku ada di jurnal ini.

Nah, kali ini, untuk fase ketiga kami kembali membuka lapak, buat teman-teman yang ingin menyumbangkan bukunya baik buku baru maupun bekas (yang masih layak baca) Kali ini, kami juga masih sama menerima jenis bukunya, yaitu untuk kategori anak-anak. Ke mana buku tersebut akan disumbangkan? Insya Allah, kami akan menghibahkan buku-buku tersebut ke Maluku, ke sebuah Sekolah Dasar, SD YPPK Manusela, Seram Utara.

[caption id="attachment_160859" align="aligncenter" width="560" caption="Dokumentasi arumbai.org"]

13291144911661427611

[/caption] Dokumentasi dari arumbai.org

Sedikit gambaran tentang SD tersebut, SD YPPK Manusela adalah sebuah sekolah dasar yang memiliki 60 murid dengan enam ruangan. Sayangnya, dari banyaknya ruangan yang ada, hanya ada tiga pengajar yang tersedia. Itupun yang berada di tempat mengajar hanya seorang guru saja. Yuli Lilihata, atau sering dipanggil anak-anak dengan panggilan Mama Yuli, beliau berjuang seorang diri ketika ketiadaan guru. beliau bukan seorang PNS, tapi prinsip beliau untuk terus mengajar dan berpikir kalau bukan dirinya siapa lagi membuatnya pantang menyerah mengajar seorang diri dengan 6 ruang kelas. LUAR BIASA!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline