Lihat ke Halaman Asli

Anazkia

Blogger

Tak Pernah Bercita-cita Menjadi Pembantu Rumah Tangga di Malaysia

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Makanya, jangan jadi pembantu di Malaysia"

Saya tergelitik dengan salah satu komentar kompasianer pada salah satu tulisan saya di kompasiana tengah hari tadi. Saya tersenyum ketika membaca komentar tersebut dan ringan saya membalas komentarnya,

"Ahahaha.. senangnya berkata demikian. Nggak punya saudara yang kerja di Malaysia, yah? Sayangnya yang menulis ini adalah seorang pembantu di Malaysia."

Pembantu, kata-kata itu sudah lekat dengan saya ketika saya berusia tiga belas tahun. Yah, seawal tiga belas tahun saya sudah mulai menyusuri jalan demi jalan dan berdiam dari satu rumah ke rumah lainnya. Kadang kalau inget lucu apa, sih, yang bisa dilakukan oleh anak usia tiga belas tahun? Menyapu saja saya masih kagok saat itu. Tapi seiring berjalannya waktu alhamdulilah saya mampu menjalaninya, bahkan dari kerja sebagai pembantu juga saya dipertemukan dengan majikan yang baik yang akhirnya menyekolahkan saya sampai jenjang Aliyah (SMU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline