Lihat ke Halaman Asli

Anaya Restu

Mahasiswa

Pemikiran Filsafat Ibn Bajjah

Diperbarui: 7 Mei 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemikiran Ibnu Baja Hanya ada sedikit informasi tentang aktivitas filosofis dan ilmiah pada periode Andalusia pada abad ke-11, ketika banyak ilmuwan meletakkan dasar bagi Revolusi Ilmiah dan muncul sebagai filsuf terkemuka.

 Pada puncak revolusi, Aristotelianisme dihidupkan kembali dan filsafat Yunani-Arab menyebar ke Barat.

 Ibnu al-Imam.

 Ia adalah salah satu murid Ibnu Bajja dan mentranskripsikan banyak tulisan IBN Bajja tentang filsafat.

 Dalam transkripsinya, ia memberikan wawasan tentang kehidupan Ibnu Baja.

 Ibnu Baja berkontribusi pada karya filsafat Ibnu al-Imam yang berjudul "Sungguh Menakjubkan (Ajaib)".

 Sebelum melanjutkan, Ibnu al-Imam mengutip sebaris puisi berjudul ``Mata Seolah Tak Pernah Melihat Matahari Terbit di Barat'', yang menjadi rujukan pertama puisi ini di Andalusia.

 Artinya, Ibnu Baja menempatkan dirinya di dalam gelombang pertama kelas menengah.

 Tradisi Neoplatonis/Perpatetik.

 Ilmu ini pertama kali diperkenalkan ke dalam bidang pemikiran Islam oleh al-Farabi untuk Ibnu Bajjah.

 Al-Farabi adalah salah satu dari sedikit guru logika, politik, dan metafisika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline