Lihat ke Halaman Asli

Strategi dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Membaca Cerita

Diperbarui: 2 Desember 2023   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Materi Membaca Cerita

Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap individu. Menurut Tarigan (2008:7), membaca adalah proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. 

Sedangkan menurut Somadyo (2011:1), membaca merupakan kegiatan interaktif untuk memetik dan memahami makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Lebih lanjut, dikatakan bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis. Proses pembelajaran di sekolah selalu melibatkan siswa dalam kegiatan membaca. Manfaat membaca untuk siswa sekolah yaitu menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan, menambah kosakata dan tentu saja menambah semangat bagi siswa dalam menuntut ilmu untuk mencapai tujuan yang diinginkan . Tetapi di zaman sekarang, minat siswa dalam membaca cerita sangat rendah.  Hal itu dikarenakan beberapa factor, diantaranya sebagai berikut.

  • Factor internal yaitu factor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti kemauan dan kemampuan siswa dalam membaca.
  • Factor eksternal, yaitu factor yang berasal dari luar siswa, seperti kondisi lingkungan belajar yang tidak mendukung kegiatan membaca, dan strategi guru dalam pembelajarn membaca cerita yang kurang menarik bagi siswa.

Oleh karena itu, perlu strategi/ upaya dalam meningkatkan minat baca siswa dalam membaca cerita.  Strategi tersebut meliputi:

  • Bahan cerita disesuaikan dengan perkembangan anak zaman sekarang. Cerita klasik kurang menarik bagi siswa saat ini. Siswa lebih menyukai cerita-cerita baru yang masa kini.
  • Model dan metode guru dalam pembelajaran harus inovatif. Model pembelajaran konvensional seperti metode ceramah, kurang efektif untuk pembelajaran membaca. Siswa cenderung mengantuk dan tidak antusias dalam mendengarkan. Guru perlu menggunakan sumber daya digital agar siswa tertarik dan antusias dalam kegiatan membaca cerita.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline