Lihat ke Halaman Asli

Anatasia Wahyudi

i am dreamer!

Uxoricide: Pembunuhan yang Dilakukan Pria kepada Pasangannya

Diperbarui: 6 September 2022   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Laporan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengungkapkan, sekitar 47.000 perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia dibunuh oleh pasangan intim atau anggota keluarga lainnya pada tahun 2020. Itu berarti rata-rata, seorang perempuan atau anak perempuan dibunuh oleh seseorang dari keluarganya sendiri setiap 11 menit.

Pembunuhan terhadap istri sendiri disebut dengan uxoricide. Istilah itu berasal dari bahasa Latin, yaitu uxor berarti istri sedangkan cide maknanya membunuh. Kata itu bisa merujuk pada tindakan langsung pasangan atau orang lain yang melakukannya. Termasuk juga dalam konteks pembunuhan pacar sendiri.

Pada zaman Yunani Kuno, uxoricide terjadi pada ibu hamil karena adanya penyalahgunaan kekuasaan tirani dan kekerasan adalah sifat patriarki masyarakat kuno.

Dalam artikel ABC News menjelaskan, laki-laki mendominasi pembunuhan karena rasa cemburu. Mungkin ini menjadi lebih masuk akal dari sudut pandang evolusioner atau dengan mempertimbangkan peran gender tradisional. Perempuan tampaknya sering bertindak ketika merasa terancam dan mereka terlibat dalam pertahanan diri atau ketika mereka percaya bahwa mereka melakukan tindakan kebaikan dan cinta yang terakhir.

Sedangkan, pembunuhan penyembunyian dan kecemburuan hanya melibatkan pelaku laki-laki. Ini mungkin menunjukkan kecenderungan pria untuk lebih termotivasi oleh kecemburuan atas ketidaksetiaan pasangan mereka daripada kecemburuan uang. Selain itu, mencerminkan kecenderungan laki-laki untuk terlibat dalam lebih banyak perilaku kriminal daripada perempuan.

David Adams penulis Why Do They Kill? Men Who Murder Their Intimate Partner memberikan pandangannya tentang persoalan ini. Menurutnya, jenis pembunuh yang paling umum adalah tipe pecemburu yang posesif.

Dia mengungkapkan, banyak laki-laki yang setelah membunuh pasangannya, mereka bunuh diri.

"Seorang penyalahguna zat cemburu dengan senjata menjadi kombinasi faktor yang sangat mematikan," ungkapnya.

Sebenarnya, kecemburuan adalah emosi yang normal. Itu muncul ketika seseorang merasa tidak aman dalam hubungannya. Terlebih, banyak orang mengatakan bahwa kecemburuan adalah tanda cinta. Setiap orang pasti pernah mengalami kecemburuan dalam hidupnya.

Namun, cemburu sewajarnya saja. Tidak dengan membabi buta. Sebab, apabila cemburu buta, maka kita cenderung irasional karena ini akan merusak akal sehat. Bagaimana pun juga terlalu banyak kecemburuan menandakan kurangnya kepercayaan pada pasangan dan dapat merusak pernikahan yang bahagia. Tentu, tidak ada yang ingin mengalaminya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline