Lihat ke Halaman Asli

Dampak Globalisasi terhadap Perekonomian Indonesia

Diperbarui: 22 Maret 2024   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGERTIAN GLOBALISASI

Globalisasi merupakan suatu fenomena yang sudah ada sejak dulu. Namun, fenomena itu kurang terlihat dikarenakan beberapa hal. Ada banyak pendapat mengenai pengertian globalisasi. Ada yang berpendapat bahwa globalisasi adalah proses dari suatu informasi, gaya hidup, dan teknologi yang mendunia (Grattia, 2023). Salah satu sosiolog Indonesia, yakni Selo Soemardjan juga mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian globalisasi. Beliau mengatakan globalisasi adalah suatu kejadian dimana terbentuknya system organisasi dan komunikasi antar manusia di dunia.

Ada banyak sekali aspek dalam globalisasi, salah satunya adalah ekonomi. Dalam globalisasi ekonomi sangatlah erat hubungannya dengan perdagangan bebas, ekspot, dan impor. Dengan adanya globalisasi transaksi ekonomi bisa dilakukan dengan mudah. Di aspek ekonomi sendiri, faktor yang membuat globalisasi semakin mudah adalah dengan adanya peningkatan informasi, uang, dan juga barang dari perusahaan multinasional (Suprijanto, 2011).

Indonesia merupakan salah satu negara yang juga mengalami globalisasi. Kita sebagai warga negara harus bisa memilah mana yang baik dan buruk dari adanya globalisasi. Karena dengan adanya globalisasi, beban dan tantangan yang dimiliki negara pastilah bertambah. Bahkan tidak hanya beban dan tantangan, tapi juga ancaman.

PROSES GLOBALISASI EKONOMI

Pada dasarnya globalisasi adalah suatu fase yang menggambarkan perkembangan dari kapitalisme liberal dari Adam Smith (Suprijanto, 2011). Walaupun banyak yang mengatakan bahwa globalisasi ini adalah era menuju masa depan, era dimana kemakmuran akan terjadi secara global. Tapi pada kenyataannya tidak seperti itu, karena dalam globalisasi ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang berkuasa dan terjadi kolonialisme.

Sulistyono mengatakan bahwa dalam proses globalisasi juga terjadi ketidakseimbangan spatial seperti yang konsentrasi kegiatan ekonomi dalam triad region, tapi negara lain tetap tertinggal jauh dari kata kemakmuran.

Globalisasi sendiri diawali dengan adanya free trade atau pasar bebas, dengan ditandatanganinya suatu perjanjian bernama GATT (General Agreement on Tariff and Trade). GATT terdiri dari banyak aturan yang mengatur jalannya perekonomian antar-negara.

Pada tahun 1995, dibuatlah suatu organisasi yang menggantikan GATT, yakni WTO (World Trade Organisations). WTO adalah organisasi yang akan menerima aspirasi dari negara-negara anggota. Bisa dikatakan bahwa WTO adalah salah satu aktor atau forum perdagangan yang penting dalam globalisasi ekonomi.

Setelah dibentuknya WTO, ada banyak sekali organisasi atau forum perdagangaan yang muncul. Seperti, antara US dan Mexico Bernama NAFTA (The North American Free Trade Agreement). SIJORI yang beranggotakan Singapura, Johor, dan Riau. Dan masih banyak lagi.

Dalam buku karya Hira Jamthani, dikatakan bahwa ada tiga aktor utama dalam globalisasi ekonomi, yakni MNCs (Multinational Companies), dewan perserikatan dagang atau WTO, dan yang terakhir bank dunia atau IMF.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline