Lihat ke Halaman Asli

Anasthasia Astie

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Review Novel Tanah Para Bandit (Tere Liye)

Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Buku berjudul Tanah Para Bandit merupakan salah satu serial novel aksi karya penulis terkenal tanah air, Tere Liye. Novel fiksi ini diterbitkan oleh penerbit Sabakgrip dengan total 436 halaman dan merupakan buku lanjutan serial sebelumnya yang berjudul Bedebah di Ujung Tanduk

Buku serial aksi ketujuh karya Tere Liye ini diterbitkan pada tahun 2023. Buku ini bisa ditemukan di toko buku terdekat dengan harga Rp.99.000,-.

Adegan dalam buku menggambarkan disiplin tinggi, perempuan-perempuan tangguh, kesetiaan, dan penggambaran betapa kotornya para pejabat suatu negara. 

"Jika kau punya uang, siapa pun bisa disuap di negeri ini, Padma" Kutipan tersebut menggambarkan bagaimana uang bisa membeli segala-galanya, bahkan aparat yang seharusnya melindungi warga negara malah menjadi orang-orang yang paling mudah disuap untuk keperluan bisnis gelap yang jelas merugikan negara. Tak hanya itu, para oknum juga menindas serta menjebak masyarakat kecil. 

Sinopsis

Menceritakan tentang seorang perempuan geulis dari Bukit Barisan, sosok yang pandai, suka belajar, serta tangkas secara fisik dan mental. Namanya Padma, perempuan yang sejak kecil tinggal dan dilatih berlari dan melompat oleh seorang kakek bernama Abu Syik. 

Selain berlatih ketahanan, Padma juga diajarkan cara bertarung menggunakan senjata dan membuat racun dari tumbuh-tumbuhan. Hal ini dipersiapkan Abu Syik untuk menghadapi 'orang-orang' di luar sana. 

Padma mendapatkan misi dari organisasi untuk membakar ladang ganja pada usianya yang masih 15 tahun. Lalu beberapa tahun kemudian, bersama Abu Syik, Padma menghadang 2 truk besar yang membawa muatan ganja menuju pelabuhan, begitu terkejutnya Padma saat mengetahui truk itu dijaga oleh mobil-mobil polisi lengkap persenjataan.

Tak berselang lama dari kedua misi tersebut, Abu Syik yang semakin menua sempat memberikan nasehat pada Padma sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya, Abu Syik berpesan bahwa Padma harus segera pergi ke Ibu Kota untuk bertemu dengan perwakilan organisasi.

 Namun, sesampainya di Ibu Kota, Padma memilih untuk memutuskan pilihan hidupnya sendiri dengan menjadi mahasiswa gadungan. 

Dari sinilah Padma bertemu dengan teman-temanya yang juga memiliki rahasia, salah satunya adalah perempuan bertubuh gempal bernama Nina yang merupakan teman satu kosnya dan juga seorang ahli komputer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline