Lihat ke Halaman Asli

ANASTESYA PUTRIKARENINA

Mahasiswa Gizi Universitas Airlangga

Kerusakan yang Terjadi Akibat Erupsi Gunung Semeru

Diperbarui: 16 Januari 2022   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang Jawa Timur mengalami erupsi untuk pada awal bulan Desember 2021. Banyak sekali warga yang terdampak dari fenomena erupsi gunung tersebut. 

Berdasarkan laporan resmi dari magma.go.id Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, erupsi dari Gunung Semeru terpantau tinggi hingga tinggi abu mencapai kurang lebih 1.500 meter atau sekitar 1,5 kilometer di atas puncak dengan kurang lebih 5176m di atas permukaan laut.

Tepat pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi gempa letusan, guguran, embusan, dan tektonik lokal dari gunung aktif tertinggi di Pulau Jawa. Diperkirakan korban jiwa yang terdampak erupsi Gunung Semeru ini kurang lebih 100 orang diantaranya 56 luka-luka, 22 hilang, dan 22 meninggal dunia.

 Jumlah populasi yang terdampak dari Erupsi Gunung Semeru mencapai 5.205 jiwa dengan warga yang mengungsi 2.004 jiwa. BNPB pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dengan lahar sungai yang memiliki hulu di Gunung Semeru.

Penanganan tanggap darurat yang di prioritaskan meliputi pencarian korban, proses evakuasi serta ketersediaan logistik untuk masyarakat yang terdampak dari erupsi tersebut. Selain itu rencana dalam perbaikan infrastruktur yang rusak akibat dari letusan Gunung Semeru pun turut menjadi prioritas utama.  

Kita berharap semua sudah bisa dimulai, baik itu perbaikan infrastruktur maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan memang berbahaya untuk dihuni kembali," kata Jokowi, Selasa (7/12/2021). 

Jokowi juga menegaskan tentang tempat tinggal warga yang berada dalam lokasi bencana yang akan direlokasikan ke tempat yang lebih aman. Berdasarkan penyampaian dari Jokowi, laporan yang diterima sekitar 2.000 rumah yang akan diperbaiki atau direlokasikan.

Manajemen risiko yang dibahas oleh pemerintah mengenai adanya ancaman risiko yaitu diantaranya gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus. Risiko ini adalah suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam dan akan berskala besar serta menyebabkan kerugian yang besar. 

Dalam penerapan manajemen risiko diharapkan dapat mengurangi terjadinya risiko akibat erupsi Gunung Semeru tersebut. Cara dalam menerapkan manajemen risiko yaitu antara lain :

  • Menghindari kerugian secara fisik ataupun ekonomi yang dihadapi oleh perorangan dalam masyarakat dan negara.
  • Mengurangi penderitaan dari korban bencana
  • Berusaha untuk mempercepat pemulihan
  • Melindungi masyarakat pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dan terancam kehidupannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline