Lihat ke Halaman Asli

Anastasya Datunsolang

mulai untuk belajar menulis

Perjalanan yang Sempat Tertunda, Kusampaikan Salam dari Taman Bawah Laut Bunaken Untukmu

Diperbarui: 27 Januari 2023   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto di Bawah Laut Bunaken (Dokpri)

Kata orang jangan sia-siakan kesempatan yang mendatangimu. Lantas bagaimana dengan kesempatan yang sudah diusahan namun tetap tidak bisa dimanfaatkan?, Kataku kira-kira 3 tahun lalu.

Ternyata kesempatan bisa kembali lagi di waktu yang tidak pernah kita duga, asal kita punya kesiapan untuk memanfaatkannya. Beruntung katanya, sebuah formula dari kesiapan bertemu kesempatan.

Hayyy… terima kasih sudah membaca tulisan saya. Pada tulisan ini saya akan sedikit bercerita tentang perjalanan saya ke pulau Bunaken yang dulu sempat tertunda. Saya pernah menceritakannya dalam tulisan berjudul “Mengapa Manado Begitu Merindukan”. Dalam tulisan ini semoga kamu bisa sedikit mengenal Kota Manado dan Taman Bawah Laut Bunaken yang dikenal banyak wisatawan. Oh iya, saya juga akan berbagi informasi mengenai perjalanan ke pulau Bunaken beserta estimasi biayanya, biar bacotan saya kali ini ada manfaat dikit.

Pulau Bunaken merupakan bagian dari Kota Manado. Satu hal yang paling dikenal dari pulau ini yaitu taman bawah laut. Ingat yahh Taman Bawah  Laut, karena daratannya biasa aja. Jadi, jagan ke bunaken kalo ngak mau Snorkeling atau Diving, saran saya sih ke panatai Pall aja kalau cuman mau main pasir.

Taman Laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman yang bervariasi terantung kamu aja mau menyelelam sedalam apa di laut bunaken asalkan jagan menyelam terlalu dalam pada harapan tanpa kepastian. Hehey

Perjalanan saya kali ini tidak sendirian, saya bersama rekan-rekan kerja sekantor yang berasal dari luar pulau Sulawesi. Ada yang dari Bandung, Batak, Lampung dan yang  lain saya lupa asalnya dari mana yang jelas bukan orang Manado. Kami mengikuti jasa Trip yang memang sudah terpercaya (Ig: manadoadventure) karena ini juga kali pertama kami, jadi yahh mau pake jasa trip aja biar aman.

Sabtu pagi kami menuju ke titik kumpul di Dermaga Kawasan Megamas. Seperti rutinitas saat weekand  orang pada umunya, di manado juga sama, banyak orang yang jogging di sekitaran kawasan megamas. Bedanya, mungkin bagi  yang dari luar Sulawesi Utara akan terkejut, heran, atau mungkin terpesona melihat gadis-gadis sampai ibu-ibu Manado berpakainan seksi  saat berolahraga.  Yahhh begitulah yang saya lihat dari para pria rekan kerja saya.

Sesampainya di titik kumpul, kami melakukan registrasi sebelum briefing keberangkatan. Selagi menunggu peserta trip yang lain kami nyantai duduk di sekitaran dermaga sambil makan kue lalampa kalau kata orang manado. Di samping kanan saya ada seorang pria yang sedang asik  sendiri dengan ponselnya, yang kalau dilihat dari penampilannya sih udah kelihatan kalau memang suka trip. Jam tangan eiger, sandal eiger, tas gendongnya eiger juga kalau saya tidak salah ingat.

Jam  8.30 kami briefing dengan si kaka pemandu wisata. Sedikit diberi  pengenalan tentang Tempat wisata yang akan kami tuju, waktu tempuh, agenda kegitan dan juga keadaan cuaca tentunya. Ohiya, Bukan hanya bunaken yang akan kami tuju, kami akan mampir ke pulau nain dan siladen dulu sebelum menikmati taman bawah laut bunaken.

Selesai Briefing kami langsung di arahkan untuk menaiki perahu travel yang sudah di sediakan (perahu bisa menampung kurang lebih 20 orang). Seperti biasa, orang asing yang baru beberapa menit di kumpulkan dalam satu tempat tentu masih sangat kaku untuk berinteraksi, suasana baru mulai mencair saat seorang ibu mengajak kami (saya dan orang-orang yang ada di sekitarnya) untuk duduk di depan kapal menikmati pemandangan laut. Kota Manado terlihat indah dari sini, tenang dan senang bisa merasakan sensasi petualanagan lagi. Sayangnya cuaca tiba-tiba menjadi tidak ramah, hujan disertai angin mengharuskan kami untuk kembali masuk ke dalam perahu. Sedikit garing dan kaku di dalam sini, sampai akhirnya saya mulai mengajak orang di sebelah saya untuk mengobrol. Topiknya tidak lain yahh saling bertanya tentang asal, kerja atau sekolah, di Manado udah kemana aja, lebih suka traveling ke gunung atau pantai, yahh itulah pertanyaan yang selalu saya lontarkan saat bertemu orang baru. Pertanyaan seperti itu selalu ampuh untuk memberi kesan baik di awal, mendengarkan dan mencari kesamaan. Tapi sayangnya hampir semua yang saya ajak ngobrol lebih menyukai pantai dari pada gunung, haha wajarlah karna kan sekarang saya lagi wisata ke pantai , pastilah yang pergi itu orang-orang yang suka dengan pantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline