Lihat ke Halaman Asli

Memahami Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA)

Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA), atau dalam Bahasa Indonesia, Eksploitasi dan Penyalahgunaan Seksual Anak secara Online, adalah fenomena yang terus meningkat seiring perkembangan teknologi digital. 

OCSEA melibatkan tindakan yang merugikan anak-anak secara seksual melalui platform online, termasuk media sosial, aplikasi pesan singkat, forum daring, dan berbagai situs web. 

Tantangan OCSEA terletak pada sifatnya yang tidak terbatas oleh lokasi geografis dan kemudahan anonim yang diberikan oleh internet, sehingga pelaku dapat dengan mudah mengakses dan berinteraksi dengan korban, seringkali tanpa disadari orang tua atau pengasuh.

a.Bentuk-Bentuk OCSEA
   OCSEA mencakup berbagai bentuk kejahatan seksual terhadap anak di dunia maya, di antaranya:


1.Grooming
     Grooming adalah proses manipulatif di mana pelaku membangun hubungan dengan korban anak untuk mendapatkan kepercayaan mereka, sebelum akhirnya mengeksploitasi anak secara seksual. Grooming sering terjadi melalui media sosial, aplikasi permainan, atau platform perpesanan yang populer di kalangan anak-anak dan remaja.


2.Sextortion
        Sextortion atau pemerasan seksual terjadi ketika pelaku mengancam akan menyebarkan konten seksual anak yang sudah mereka peroleh atau buat sendiri, kecuali jika anak memenuhi tuntutan pelaku, seperti memberikan gambar atau video tambahan, uang, atau aktivitas lain yang membahayakan.


3.Distribusi Materi Abusif Anak
        Ini adalah bentuk penyebaran materi visual anak yang dieksploitasi atau disalahgunakan secara seksual, sering dikenal sebagai CSAM (Child Sexual Abuse Material). Ini merupakan tindakan kejahatan yang sangat serius dan melanggar hukum di berbagai negara.


4.Penggunaan Kamera atau Streaming Langsung
        Beberapa pelaku OCSEA menggunakan fitur streaming langsung atau kamera untuk memaksa anak berperilaku tertentu di depan kamera, yang kemudian disiarkan atau direkam. Ini bisa terjadi dalam permainan atau aplikasi yang memungkinkan video interaktif.

b.Faktor-Faktor Penyebab OCSEA
   Beberapa faktor penyebab OCSEA antara lain:


1.Anak yang Rentan
      Anak-anak yang kesepian, kurang pengawasan, atau mencari perhatian cenderung menjadi target pelaku karena dianggap lebih mudah dimanipulasi.


2.Kemudahan Akses Teknologi
     Peningkatan akses ke perangkat elektronik di kalangan anak-anak, seperti smartphone dan tablet, membuka peluang bagi pelaku untuk menjangkau anak-anak di mana saja dan kapan saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline