Bagi orang awam, logika multimedia mungkin merupakan istilah yang baru kita dengar. Sebelum masuk ke dalam penjabaran mengenai logika multimedia, perlu kita ketahui terlebih dahulu tentang definisi multimedia.
Definisi Multimedia
Multimedia pada dasarnya berarti beberapa kombinasi gambar, suara, grafik, dan teks untuk menghasilkan sebuah cerita.
Dahlgren (dalam Deuze, 2004) mengusulkan sebuah kerangka kerja guna mengkonseptualisasikan bentuk jurnalisme serta publiknya dalam lingkungan media baru.
Namun, Deuze (2003) memberikan dua cara dalam mendefinisikan multimedia dalam jurnalistik.
Pertama, multimedia sebagai penyajian paket berita pada situs web dengan menggunakan dua atau lebih format media seperti kata-kata lisan dan tulisan, musik, gambar bergerak, animasi, dan elemen-elemen lainnya.
Kedua, sebagai proyek yang terintegrasi yang merupakan praktik umum untuk industry hiburan khususnya. Sebuah film dikembangkan dengan cermat, kemudian disiapkan untuk dirilis, dan dipromosikan secara silang melalui berbagai macam platform media yang memerlukan kerja sama.
Logika Multimedia
Logika media digunakan dalam menganalisis karakteristik media online dalam hal bagaimana mereka mendeskripsikan dan mengevaluasi diri.
Logika media berarti melihat media melalui pandangan kelembagaan, teknologi, organisasi, serta budaya.
Keuntungan dalam menerapkan logika media untuk mempelajari multimedia dalam organisasi berita, bahwa hal tersebut memungkinkan peneliti untuk memiliki perspektif yang luas terhadap perubahan dan perlawanan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, pada saat yang sama pula studi dapat ditempatkan dalam batas-batas jenis media tertentu.