Video merupakan salah satu terobosan mutakhir di mana berbagai elemen seperti visual, audio, grafis, hingga teks memungkinkan ada di dalamnya.
Namun tahukan anda bahwa tidak semua video dapat dikatakan sebagai video yang berkualitas?
Video yang dapat dikategorikan baik adanya adalah video yang dapat menangkap dan menarik perhatian audiens. Video yang baik juga seharusnya dapat menginformasikan suatu pesan, menghibur, sampai dapat mempersuasi audiens.
Dalam suatu video, konten atau isi dari video tersebut juga tak bisa dinomorduakan. Pemilihan topik dan bagaimana topik tersebut dikomunikasikan, lebih bagus lagi jika suatu konten video dapat mengkomunikasikan pesan tersebut seolah-olah audiens tidak mengetahui apa-apa tentang infromasi tersebut.
Youtube dan Kepentingan Akan Informasi
Media sosial menjadi salah satu jalan pintas dimana masyarakat dapat mengekspresikan banyak hal lewat konten-konten dan informasi di dalamnya. Salah satu yang menjadi sorotan pada tulisan ini adalah youtube.
Youtube dikatakan oleh Ciampa dan Moore (2015) bekerja layaknya televisi sebelumnya, dimana media tersebut datang dan menentukan target audiensnya serta mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan dari khayalak.
Namun, pada era televisi, terdapat adanya fakta bahwa audiens masih sangat baru dalam mengenal media yang menampilkan audio sekaligus visual sehingga audiens benar-benar tidak mengetahui apa yang mereka inginkan.
Berbeda dengan youtube pada era digital ini, dimana audiens sudah fasih dalam menentukan apa saja yang menjadi kebutuhan informasinya pada saat itu juga sehingga bagi youtube, bekerja pada pasar saat ini lebih mementingkan beragam minat dan kebutuhan penonton bahkan berlomba untuk menarik perhatian mereka dengan cara seperti 'memamerkan' kehebatan dari konten-konten videonya.