Saat tinggal napas yang tersisa,
jiwaku berpaling penuh hanya kepada Allah.
Tak ada lagi yang bisa kulakukan,
selain menyelaraskan napasku dengan irama kehidupan.
Orang bilang aku berada di ujung tanduk derita.
Mereka tidak mengerti...
Belum pernah sepenuh itu aku bahagia,
dapat seutuhnya menyerah ke dalam Cinta.
Namun bila memang demikian,
mengapa sampai kini aku masih suka mencari-cari penghiburan?