Lihat ke Halaman Asli

Anastasia Bernardina

Penyuka Aksara

Tamu Baik Hati (Petualangan Rahasia Part 6)

Diperbarui: 8 Februari 2023   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Almeida from Pixabay

Belum habis rasa terkejut tamu itu, secepat kilat Adit bertanya kepadanya, "Lho, kok Ayah ada di sini? Ayah sudah sering ke rumah ini?" Adit tidak sabar ingin tahu jawaban dari ayahnya.

"Boleh ayah masuk terlebih dahulu?" Ayah Adit tersenyum hangat dengan sedikit membungkukkan badannya agar sejajar dengan Adit.

"Ayo, Yah! Mbah Broto ada di dalam. Beliau sedang bercerita kepada kami." Dengan riang Adit masuk kembali ke dalam rumah Mbah Broto.

"Oh, di sini ada Rio, Wira dan Sekar juga?" Ayah Adit menyapa mereka dengan penuh hangat. "Iya, Om." Mereka dengan senang hati menghampiri Ayah Adit kemudian bersalaman dan mencium tangan beliau penuh hormat. Anak-anak di desa itu sudah terbiasa melakukan hal tersebut kepada orang yang lebih tua sebagai perwujudan rasa hormat, sopan, dan santun.

"Ada apa kau kemari, Suryo?" Mbah Broto bertanya kepada Ayah Adit.

"Saya hanya mau menyampaikan satu hal, Mbah. Benda pusaka pemberian Mbah itu, hilang. Mungkin ketika saya pulang dari rumah Mbah, benda pusaka itu jatuh di tengah jalan. Saya sudah menyusuri jalan yang dilewati berkali-kali, namun tidak ditemukan juga."

Adit langsung teringat dengan keris kecil yang ditemukannya di ladang penduduk, namun Adit masih terdiam karena dia ingin tahu terlebih dahulu hubungan antara Mbah Broto dengan ayahnya.

Mbah Broto menanggapi dengan santai, "Ya, sudah. Mungkin memang sudah hilang di jalan, namun Mbah yakin seseorang telah menemukannya dan benda pusaka itu masih dalam keadaan baik."

Adit bertanya kepada ayahnya, "Ayah, sudah sering datang ke sini, ya? Sejak kapan Ayah mengenal Mbah Broto? Kok nggak pernah cerita pada Adit?"

Mbah yang akan menceritakannya pada kalian. Tolong ambilkan dulu segelas air minum untuk Mbah. Rio dengan cekatan bangkit dari tempat duduknya, "Saya saja, Mbah."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline