"Sebentar lagi manusia akan merayakan Idul Adha ya, Bon?" Tintin bertanya kepada Bonbon sambil bersuara embeee...embeee. "Iya, Tin." Dengan tatapan lesu Bonbon menjawab pertanyaan Tintin.
"Sudahlah Bon, kamu jangan bersedih terus, sudah menjadi takdir kita bahwa tahun ini kita akan dikurbankan oleh manusia ketika Idul Adha nanti. Toh niat manusia juga baik, jadi mungkin baik juga jika kita ikhlas mengurbankan diri kita. Apa mau dikata, kita ini berbicara saja tak bisa." Tintin mencoba menyikapi dengan bijak situasi yang semakin hari sebetulnya semakin menegangkan dan merisaukan hatinya.
Bonbon dan Tintin adalah kambing yang bersahabat sejak kecil. Mereka bertemu di kandang Mang Ujang. Bonbon berasal dari Panjalu sedangkan Tintin berasal dari Mandirancan.
Mereka berdua bisa bertemu di kandang Mang Ujang karena memang pekerjaan Mang Ujang adalah tukang jual beli kambing.
Persahabatan mereka berdua sangat erat, mereka saling berbagi rumput ataupun makanan lainnya yang disediakan Mang Ujang.
Bonbon pun memulai lagi pembicaraannya. "Tin, sebetulnya kamu bahagia nggak sih selama berada di kandang Mang Ujang ini?" Tintin pun menjawab, "Iya, aku bahagia menjadi hewan peliharaannya Mang Ujang karena ia sangat baik, walaupun kita ini hanya sebagai hewan peliharaan tetapi ia sangat perhatian dan tidak pernah kasar. Kita juga tidak pernah sampai kekurangan makanan, kan? Kita semua di kandang ini juga hidup rukun walaupun sedikit berdesak-desakan."
"Iya juga sih, kambing-kambing yang lain belum tentu sebahagia kita, ya? Kita harus tetap bersyukur ya walaupun sebentar lagi kita akan dijadikan sebagai hewan kurban." Bonbon menyetujui pendapat Tintin sambil tangannya menggaruk telinganya yang terasa gatal.
"Tin, sebelum kita dijadikan hewan kurban, kita main perosotan dulu, yuk!" ajak Bonbon pada Tintin. "Akh, gimana caranya mau bermain perosotan Bon, kandang kita saja sempit begini!" sembari duduk Tintin menjawab dengan malas ajakan Bonbon.
Sebentar kemudian terdengar suara Mang Ujang membuka pintu kandang. Terdengar oleh Bonbon dan Tintin bahwa Mang Ujang sedang tawar-menawar harga dengan seorang calon pembeli kambing. Pembeli itu akan membeli 3 ekor kambing sekaligus.
Mang Ujang mengeluarkan Bonbon, Tintin, dan Tomtom dari dalam kandang. Tomtom adalah seekor kambing pendiam, lamban, dan kurang bergaul. Jadi, Tomtom tidak terlalu punya banyak teman. Namun, Bonbon dan Tintin sering berusaha mengajak Tomtom bermain atau bercanda.