Pada suatu hari seorang guru PAUD mengajak murid-muridnya yang berusia 2-3 tahun untuk belajar mengenal warna, kegiatan mengenal warna tersebut dibuat dengan cara mengelompokkan bola plastik sesuai dengan warna yang sama, lalu guru tersebut meminta muridnya untuk melakukan satu per satu.
Selama kegiatan mengenal warna berlangsung ada beberapa anak yang masih keliru untuk mengelompokkan bola plastik sesuai dengan warna yang sama, dan beberapa anak masih belum benar menyebutkan warna pada bola plastik tersebut.
Kegiatan yang sama dilakukan juga untuk anak-anak yang berusia 4-5 tahun, guru meminta muridnya untuk menyebutkan warna bola plastik dan mengelompokkan sesuai dengan warna yang sama, namun dari kegiatan tersebut banyak anak dan bahkan semuanya dapat dengan tepat menyebutkan warna dan mengelompokkan warna yang sama, karena pada usia 4-5 tahun para murid PAUD tersebut sudah mengenal warna. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman / tingkat kecerdasan anak bertambah seiring dengan pertumbuhannya.
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Pembelajaran bukanlah proses runutan stimulus-response semata, melainkan sebuah proses penyusunan struktur kognitif.
Siswa tidak hanya menerima stimulus dan bereaksi secara pasif tetapi mengolah stimulus yang diterima dan menentukan respon yang sesuai. Piaget menyatakan bahwa "cognitive development could not be taught, although research evidence shows that it can be accelerated" (Zimmerman & Whitehurst, 1979). Perkembangan kognitif tidak dapat diajarkan tetapi dapat difasilitasi prosesnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H