Lihat ke Halaman Asli

Anastasia Listiyani

Pengajar anak usia dini

Implikasi Behaviorisme di Pendidikan Anak Usia Dini

Diperbarui: 4 September 2022   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia sejatinya terus belajar dari waktu ke waktu, hingga ada pepatah yang mengatakan bahwa belajar tak mengenal waktu, yang artinya bahwa dari manusia itu dilahirkan sampai manusia itu menutup mata akan selalu berkaitan dengan yang namanya belajar. Proses belajar inilah yang membawa perubahan perilaku, sikap pada seorang individu, bisa dikatakan yang tadinya belum bisa atau belum mengerti menjadi bisa atau mengerti. 

Proses belajar inilah yang memunculkan para tokoh melakukan penelitian. Dewasa ini dunia pendidikan tidak lagi  dimulai dari usia 6 tahun, namun usia dibawah 6 tahun bahkan untuk usia 1 tahun sudah ada sekolahnya, yang disebut pendidikan anak usia dini (PAUD). Oleh karena itu, Menurut Freud, perkembangan dasar kepribadian terbentuk pada lima tahun pertama kehidupan. Pengalaman di usia dini atau pengalaman awal sangat penting karena kepribadian yang terbentuk ketika dewasa ditentukan oleh cara anak mengatasi konflik diantara sumber kenikmatan oral, anal, alat kelamin, dan tuntutan realitas. Bila konflik tidak dapat diatasi, anak akan memendam perasaan yang mendalam pada tahapan psikoseksual tersebut. Hal ini karena motivasi bawah sadar mempengaruhi perilaku dalam perkembangan individu (Izzaty, et al., 2008: 27). 

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan itu, dari berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa PAUD merupakan pendidikan yang paling mendasar, dan PAUD yang berkualitas akan sangat berkontribusi terhadap kualitas pendidikan pada jenjang selanjutnya. 

Ibaratnya membangun sebuah gedung, PAUD adalah landasan yang akan berpengaruh terhadap kekuatan dan ketahanan gedung yang dibangun, anak yang mengikuti PAUD dengan baik kelak mampu mengembalikan investasi beberapa kali lipat dibandingkan investasi serupa yang diberikan setelah usia sekolah dan usia dewasa . 

Terlebih di era pandemi ini banyak orang tua yang mengkhawatirkan anak-anak kelahiran pandemi akan kesulitan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan luar selain keluarga, oleh karena itu orang tua sangat memiliki antusias yang besar untuk dapat menyekolahkan anaknya diusia dini. Hal ini tentu saja menjadikan sekolah PAUD untuk dapat lebih mengajarkan bersosialisasi.  

Terkait dengan proses belajar yang ada di PAUD, banyak teori belajar yang dipakai namun, lebih banyak menggunakan teori belajar behaviorisme, implikasi behaviorisme terhadap pembelajaran di PAUD sangat berkaitan erat, karena pada teori belajar behaviorisme ini lebih menekankan adanya reward dan punishment, anak-anak usia dini sangat senang sekali jika apa yang mereka kerjakan mendapatkan suatu hadiah, misalnya; jika anak tersebut bisa duduk manis maka akan dapat sticker yang dalam hal ini sudah termasuk ke dalam reward namun sebaliknya jika anak tidak bisa duduk dengan manis maka akan pulang terakhir dalam hal ini sudah termasuk yang namanya punishment.

Implikasi teori behaviorisme sudah sangat jelas terlihat dari contoh kasus diatas, dimana dapat dijabarkan bahwa teori belajar behaviorisme merupakan salah satu teori pembelajaran yang terfokus kepada pengamatan tingkah laku seseorang dalam belajar. Kasus lain yang dapat dilihat implikasi behaviorisme terhadapa pendidikan PAUD yaitu, cara sekolah mengajarkan anak untuk terbiasa menyapadengan ramah, yang awalnya anak jika bertemu dengan orang lain seringkali cuek tidak mau menyapa, namu sekolh mempunyai cara untuk mengubah perilaku tersebut, dengan cara membiasakan untuk menyapa dengan sapaan yang ramah.

Implikasi teori behaviorisme sudah sangat terlihat didunia pendidikan anak usia dini. Meskipun bisa dikatakan ada teori belajar lain yang digunakan dipendidikan anak usia dini, namun lebih banyak mengadopsi teori belajar behaviorisme. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori behaviorsme lebih mudah diterapkan untuk mengubah perilaku anak didik sesuai dengan apa tujuan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline