Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Sajak Kepiting Pantai

Diperbarui: 7 Oktober 2021   04:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terlahir seseorang yang tak pandai rundung, tak pandai juga menuai.

sungguh miris dirinya..

tertutup dirinya yang sedang tumpah,
tak suka keramian dan tak suka madah.
Hai kepiting pantai..

cangkang mu bagaikan adorasi di atas kepedihan yang terus datang hingga petang berganti siang,

tak sanggup dirimu menahan mala hingga saat ini, capit mu yang tajam tak mampu merobek itu semua..

jangan anggap dirimu Anitya di dunia.

jangan pernah salahkan bulan, kau hanya bisa menjalani takdir itu sebagai seorang kepiting yang terbuang..

jagan pernah salahkan dirimu soal asmara dan jagan pula salahkan dirimu soal ombak yang selalu ada,

jalani dan syukuri apa yang ada, karna kau orang yang tangguh menghadapi semuanya..

lihatlah mega di atas sana, apakah kau bisa menggenggam nya; tentu tidak bisa!!

jagan samakan dirinya dengan mega, samakan dirinya sebagai pilau agar kau bisa berlayar dengan nya di pantai itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline