Lihat ke Halaman Asli

Ana Setiyani

Penikmat waktu

Puisi | Dilema

Diperbarui: 6 Januari 2020   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kediri 22:11 3:1 2020

Barangkali menepi setelah sekian kali menjadi cara ampuh
ketika diri yang masih terombang-ambing ini belum mampu menemukan jati diri.
Beragam alasan nampak tak masuk akal ketika dikeluarkan,
Bagi yang tidak mengalami, saya pahami
Keluh kesahku tak ingin kujelaskan,
beban dalam pikiranku cukup hanya aku saja yang tahu.
sedikit menaruh harapan tentang masa depan tidak salah kan?
Walau akupun tahu, dengan segala kekurangan,
jalan di depanku akan menanjak,
penuh jurang, terkadang lurus dan seringkali berliku.
Disepuluh tiga malam ini kumencoba berjanji
atau berdo'a lebih tepatnya.
Tuhan, aku mau menjadi manusia yang lebih baik lagi
tahu akan tugas dan kewajibanku,
Tidak hanya sebagai pribadi,
adik,
maupun anak dalam keluargaku,
Tetapi juga sebagai umat-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline