Lihat ke Halaman Asli

Regsosek 2022 Mesti Gunakan SDM yang Jujur

Diperbarui: 23 Oktober 2022   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

TANA PASER - Badan Pusat Statistik (BPS) tengah menjalankan program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022. Sosialisasi telah digencarkan melalui berbagai platform media. 

Nyaris setiap hari muncul di laman pencarian. Saya memang belum di data oleh petugas Regsosek. Pintu saya memang selalu menunggu petugas yang telah mendaftar dan dipilih BPS untuk datang ke rumah. 

Pertanyaan yang muncul, seberapa bisa petugas melakukan survei, lagian yang bertugas tidak semua ahli statistik. Meskipun mereka hanya bertanya sesuai indikator yang telah disiapkan oleh BPS. Pertanyaan selanjutnya, seberapa mahir petugas untuk mengurai soal yang dirasa perlu penerjemahan lebih dalam.

Semisal, yang didatangi ialah warga yang tak paham soal-soal yang dipertanyaan karena berbasis akademik, bahkan untuk menjawab soal nama saja mereka agak berat. Memang ini disebut kasusistis dan tidak semua sampel seperti itu, dan disiapakan rentan nilai kesalahan (margin error) setiap hasil survei.

Paling sulit jika bertemu tim survyer tak jujur, dari sekian sampel hanya beberapa saja yang didatangi, atau sekadar datang dan minta tanda tangan. Hanya satu dua pertanyaan yang disampaikan tidak secara keseluruhan. Nanti isiannya di selesaikan oleh tim surveyor di rumah.

Jujurnya petugas survei sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. Tentu saat pelatihan sebelum menjadi bertugas nilai ini sangat ditekankan, bahkan ahli statistik bisa tahu, apakah petugas itu bekerja atau tidak dengan melihat hasil yang diperoleh. 

Di setiap lembar survei tentu saja surveyor di minta untuk mendapatkan nomor telepon atau handphone yang bisa dihubungi. BPS pasti punya cara untuk mengantisipasi kemungkinan itu.

Saya sangat percaya hasil yang diperoleh, berapapun nilai yang dikeluarkan oleh BPS. Data yang dikeluarkan tentu saja menjadi rujukan oleh pemerintah untuk mencari cara agar problem dapat teratasi. Yang saya takutkan BPS mencoba bermain dengan data-data itu, agar terlihat baik maka diubah lah hasilnya sesuai dengan keinginan. 

Apalagi itu plat merah tentu punya berbagai perangkat untuk mengcounter segala kemungkinan pertanyaan yang muncul dari kalangan ahli hingga para netizen jika mereka mencoba. Tapi ini hanya kemungkinan, bisa jadi ya atau tidak.

Akhir kata, saya sebagai penulis hanya meraba kemungkinan sebagai seseorang yang pernah ikut mata kuliah statistik, meskipun hanya beberapa SKS dan tidak paham sepenuhnya.

Penulis: Anas Abdul Kadir

Tana Paser, 23 Oktober 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline