Lihat ke Halaman Asli

Ana Risma Nanda

Salam kenal!

Puisi | Perempuan Penabur Garam

Diperbarui: 31 Mei 2018   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lautan menjadi saksi

betapa kausayangi ia dengan hati yang suci

lalu detik beralih ke sebuah sisi

di mana lagi?

kaucari hingga matari bersembunyi

dan bertransisi menjadi dewi

di tengah masa rotasi

di mana lagi?

kausalahkan badai

atas garam produksimu yang tak ada lagi

bagaimana bisa kau tak mengerti?

garam-garam itu telah kautaburi sendiri

di atas lukamu yang amis abadi

(Semarang, 2018).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline