Dapat kita simpulkan bahwa Nilai dan peran guru penggerak harusnya sudah ada pada diri guru terutama guru yang merdeka untuk bisa mewujudkan profil pelajar Pancasila. Nilai guru penggerak akan menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan. Nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid adalah kunci melakukan perubahan diri dan sekitar. Sedangkan peran guru penggerak merupakan gerbang masuk sebuah perubahan. Nilai dan peran tersebut haruslah seimbang dalam diri guru penggerak. Keseimbangan yang akan menjaga langkah tetap pada jalurnya — perubahan.
Hubungan antara nilai dan peran guru penggerak
Nilai dan peran guru penggerak sangat erat kaitannya dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara. Keduanya saling menguatkan dalam mewujudkan. Nilai dan peran akan terus terbentuk seiring dengan peningkatan pemahaman guru penggerak tentang filosofi Ki Hadjar Dewantara.
Sebagai contoh, nilai berpihak pada murid tidak lepas dari filosofi berhamba pada murid yang digaungkan Ki Hadjar Dewantara. Demikian halnya dengan peran guru penggerak. Contohnya adalah peran guru penggerak dalam mewujudkan kepemimpinan murid merupakan pengaplikasian filosofi guru sebagai penuntun.
Strategi yang dapat lakukan guna nilai dan peran guru penggerak, antara lain
Aktif melakukan perubahan – perubahan dalam berinovasi dan berani mengambil resiko,
membangun ruang kolaborasi dengan teman – teman guru/ rekan sejawat yang lain,
memperbanyak berdikusi dan merefleksi diri agar kita mampu berinovasi.
Memperbanyak belajar membangun kemampuan sehingga mampu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan diri, memotivasi diri dan melakukan evaluasi.
Pihak-pihak yang dapat membantu untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu:
- Kepala sekolah
Dengan berkolaborasi dengan kepala sekolah untuk menyusun visi serta program sekolah yang berpusat pada murid serta melakukan reflektif terhadap guru- guru setelah melaklukan proses pembelajaran.
- Rekan Guru