Lihat ke Halaman Asli

Membangun Diri: Perkenalan dan Proses Pembelajaran diri

Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo teman-teman, perkenalkan nama saya Anaqah Tsabita Islami, tetapi kalian bisa memanggil saya Ana. Saya lahir di Bandung pada tanggal 6 Juni 2003 dan hingga saat ini masih tinggal di kota kelahiran saya. Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara dan memiliki seorang kakak laki-laki bernama Haidar Tsabit Islami. Jarak usia kami hanya tiga tahun, dan saat ini, kakak saya sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Bandung. Keluarga kami sangat mendukung satu sama lain dalam menjalani berbagai aktivitas, baik akademis maupun non-akademis.

Keluarga saya adalah sumber motivasi dan inspirasi dalam hidup saya. Kedua orang tua saya, Yana Mulyana dan Mutik, merupakan sosok yang pekerja keras. Ayah saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Bandung, sementara ibu saya juga berkarier di perusahaan swasta yang sama. Kehidupan kami yang sederhana namun harmonis telah mengajarkan saya pentingnya nilai-nilai kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab. Setiap hari, orang tua saya selalu mendukung saya dan kakak saya untuk mengejar cita-cita masing-masing.

Di luar rutinitas akademis, saya memiliki beberapa hobi yang sangat saya nikmati. Salah satunya adalah makeup. Saya suka bereksperimen dengan berbagai teknik makeup dan produk yang berbeda, sehingga saya bisa mengekspresikan diri dengan cara yang unik. Selain itu, saya juga menyukai kegiatan jalan-jalan dan mencoba berbagai makanan. Melalui pengalaman ini, saya belajar banyak tentang budaya dan kebiasaan masyarakat di tempat yang saya kunjungi, serta menikmati keanekaragaman kuliner yang ada.

Sebagai pribadi, saya cenderung pemalu dan terkadang kurang percaya diri, terutama ketika harus berbicara di depan banyak orang. Kondisi ini seringkali membuat saya merasa tidak nyaman dalam situasi yang memerlukan komunikasi publik. Untuk mengatasi rasa kurang percaya diri ini, saya berusaha melatih kemampuan berbicara dan mencoba berbagai aktivitas baru. Saya sadar bahwa keterampilan berkomunikasi yang baik sangat penting, terutama sebagai mahasiswa yang terlibat dalam banyak diskusi dan presentasi.

Selain sifat pemalu, saya juga dikenal sebagai sosok yang pendiam. Meskipun saya tidak termasuk tipe orang yang rajin, saya selalu berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik. Saya berorientasi pada hasil yang optimal dan perhatian terhadap detail, karena saya percaya bahwa setiap tanggung jawab yang diberikan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Meskipun saya tidak selalu aktif dalam berbicara, kemampuan analisis saya sering membantu dalam menyelesaikan masalah akademik yang kompleks.

Dalam hal pengelolaan keuangan, saya mengakui bahwa saya memiliki kecenderungan impulsif yang dapat membuat pengeluaran saya kurang terkontrol. Saya sering kali tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak saya butuhkan. Oleh karena itu, saya berusaha untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi, terutama sebagai mahasiswa yang harus memikirkan biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari. Saya mulai belajar tentang pentingnya perencanaan anggaran dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

Selain pengelolaan keuangan, saya juga menyadari bahwa kemampuan saya dalam mengatur waktu masih perlu ditingkatkan. Terkadang, saya kesulitan dalam menyusun jadwal dan memprioritaskan tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Untuk mengatasi masalah ini, saya mulai menggunakan alat bantu seperti planner dan aplikasi pengingat untuk membantu saya mengorganisir jadwal. Meskipun demikian, saya selalu berusaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri agar dapat menjadi pribadi yang lebih disiplin dan efisien.

Meskipun saya menghadapi beberapa tantangan pribadi, saya berkomitmen untuk terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri saya. Setiap langkah kecil yang saya ambil menuju perbaikan diri adalah bagian dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik. Saya berharap dapat menjadi individu yang tidak hanya mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Dengan tekad dan usaha, saya percaya bahwa saya dapat mengatasi berbagai hambatan dan mencapai cita-cita yang saya impikan. 

Dengan semangat yang tinggi, saya siap untuk menjalani setiap fase dalam hidup saya, belajar dari pengalaman, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga ke depan, saya dapat mewujudkan impian dan harapan saya, serta berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan di sekitar saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline