Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu landasan utama yang berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Mahasiswa yang kerap dianggap sebagai agen perubahan, mempunyai peranan penting dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program yang inspiratif ialah "ANANTA", program yang digagas oleh Kementerian Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Airlangga.
ANANTA bukan sekedar kegiatan biasa melainkan sebuah wadah penting yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mewujudkan komitmennya dalam membantu masyarakat. Kegiatan ini menerapkan 4 poin pengabdian yaitu Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Ekonomi di Desa Karangankidul, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Salah satu poin utama dalam kegiatan ANANTA adalah pendidikan. HIMAFI UNAIR mengambil peran aktif dalam poin pendidikan dengan memberikan pengajaran di SD NEGERI 106 Gresik, khususnya di kelas 4 dan 5 SD. Kegiatan pengajaran ini dilaksanakan dalam waktu dua hari dengan harapan dapat memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi siswa-siswa ini.
Hari pertama diisi dengan penmbelajaran tentang praktikum gunung meletus. Setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok, di mana masing-masing kelompok memiliki kesempatan untuk melakukan praktikum tersebut. Pada setiap kelompok memiliki satu pendamping kelompok dari mahasiswa HIMAFI UNAIR. Para pendamping kelompok tidak hanya menjelaskan secara menyeluruh saja, namun juga memandu dengan antusias setiap tahapan praktikum di masing-masing kelompok. Dengan demikian, dunia sains menjadi hidup dan menarik di depan mata mereka. Apalagi ketika miniatur gunung tersebut mengeluarkan "lava", para siswa tidak dapat menyembunyikan semangat dan keingintahuan mereka yang membara untuk mencoba eksperimen. Antusias dari siswa inilah menjadikan hal yang kami inginkan. Hal ini adalah cara untuk memperkenalkan dunia sains langsung ke dalam kelas.
Hari kedua, siswa mendapat kesempatan untuk menjalani praktikum menarik pasir dengan magnet. Setiap siswa melakukan praktikum dengan menarik pasir melalui magnet yang ditempatkan di bawah meja. Dalam praktikum tersebut, pasir bergerak mengikuti letak magnet yang ada di bawah meja. Mereka melihat bagaimana benda-benda logam dan partikel pasir merespons magnet. Hal ini menunjukkan interaksi menarik antara magnetisme dan partikel pasir. Praktikum ini tidak hanya memberikan pembelajaran, melainkan juga membangkitkan rasa ingin tahu alamiah dalam diri siswa dan menjadikan pembelajaran sains sangat menarik dan memikat.
Program ini berhasil mengeksplorasi dunia sains di kelas dan menginspirasi minat serta semangat belajar siswa di bidang sains khususnya di Fisika. Dengan demikian, Ananta membantu menjembatani kesenjangan dalam pendidikan sains di masyarakat dan mendukung pengembangan komunitas yang lebih terdidik dan terinformasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H