Lihat ke Halaman Asli

Harga Cabai Yang Meroket

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Meniringi awal tahun ini disambut dengan harga cabai yang dijual dengan harga tertinggi yaitu seratus ribu rupiah. Hal ini dikarenakan cuaca buruk yang menyebabkan para petani cabai gagal panen.

Hal ini merupakan berita buruk tentunya bagi para penggemar makanan yang pedas. Dengan harga cabai yang meroket seperti ini harga makanan yang pedaspun menjadi ikut naik. Apabila makanan tidak naik harganya, para pedagangpun terpaksa harus menipiskan keuntungan dari hasil jualnya. Bayangkan saja harga cabai bisa melebihi harga daging sapi.

Harga cabai yang meroket ini karena pasokan cabai yang menipis karena terserang hama yang menyebabkan jamur pada tanaman cabai. Dan jamur yang menyerang cabai ini menyebabkan lebih cepat busuk.

Untung sekarang harga cabai sudah kembali turun. Harga cabai tidak lagi meroket walaupun memang belum kembali normal. Saya rasa bukan hanya para pemilik rumah makan saja yang kewalahan dengan harga cabai yang meroket ini. Tetapi ibi-ibu rumah tangga juga pasti terganggu dengan hal ini. Dirumah sayapun yang biasanya masak makanan dengan nuansa pedas belakangan ini hanya memasak yang manis-manis seperti semur, ayam goreng mentega, atau yang santan-santan. Seandainya dirumah membuat sambal pun, sambalnya terasa kurang pedas karena cabai yang dipakai jumlahnya lebih sedikit dari biasanya.

Sekarang dengan harga cabai yang sudah turun mudah-mudahan pecinta pedas bisa menikmati nya kembali dengan makanan-makanan pedasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline