Lihat ke Halaman Asli

Anan Surya

News Producer iNEWS Media group - sindonews | Former NET TV Journalist

Satu Kosan dengan Penipu: Pengalaman yang Tak Terlupakan

Diperbarui: 17 Januari 2025   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by AI

Awal Mula Pindah Kosan


Pertengahan tahun 2024, saya memutuskan untuk resign dari kantor lama dan pindah ke kantor baru di kawasan Gondangdia. Salah satu alasan saya memilih lokasi ini adalah karena aksesnya yang dekat dengan stasiun kereta, sehingga saya juga mencari kosan yang tidak jauh dari stasiun.

Namun, mencari kosan di lokasi strategis bukanlah perkara mudah. Mayoritas kosan yang saya temukan hanya menerima penghuni putri, dan yang campuran pun cukup sulit ditemukan. Sampai akhirnya, saya menemukan sebuah akun TikTok yang sedang live, membahas tentang kosannya di kawasan Tebet, yang juga dekat dengan stasiun.

Karena tertarik, saya memberikan gift agar pertanyaan saya bisa dijawab oleh si pemilik akun. Setelah mendapatkan jawaban dan melakukan survey lokasi, saya merasa cocok dengan harga, fasilitas, dan jarak ke stasiun. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengambil kamar di kosan tersebut.

Sosok Misterius di Kosan

Orang yang mengenalkan saya ke kosan ini, sebut saja Bill, mengaku sebagai warga negara Malaysia, berusia 40 tahun, bekerja sebagai manajer di Bank BCA, suami dari seorang dokter, serta memiliki satu anak dan sebuah yayasan di Sukabumi. Profil yang terkesan sangat tinggi dan prestisius, bukan?

Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari beberapa kejanggalan dalam kesehariannya.

Mulai Terasa Ada yang Aneh

Di kosan ini, Bill sering menarik iuran untuk gas dapur bersama, iuran untuk mesin cuci, serta beberapa iuran lainnya. Awalnya, kami tak merasa keberatan, hingga suatu hari gas habis dan saya melaporkannya ke Bill. Yang mengejutkan, dia justru melempar tanggung jawab ke orang lain, padahal uang iuran ada padanya. Karena harga gas tidak terlalu mahal dan saya tidak ingin ribet, akhirnya saya memutuskan untuk membeli sendiri.

Hari demi hari, hubungan saya dengan penghuni kos lainnya semakin dekat. Kami sering nongkrong, ngopi, dan berbagi cerita bersama. Sampai suatu malam, seorang kawan bercerita bahwa ada konflik di kosan.

Hilangnya 1 KG Telur Omega

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline