Lihat ke Halaman Asli

Independen Tidak Sama dengan Deparpolisasi

Diperbarui: 11 Maret 2016   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencalonan menjadi gubernur DKI melalui jalur independen bukan berarti atau tidak sama dengan deparpolisasi, justru jalur independen membuat parpol harus introspeksi, apakah kehendak rakyat selama ini sempat terserap atau  tidak di parpol.

[caption caption="Gubernur DKI, Ahok, sebelum melantik anggota Komisi Informasi Propinsi DKI (Foto :Anang Prasongko)"][/caption]

Bahkan Ahok Gubernur DKI incumbent rela kalah di jalur independen, karena Ahok lebih menghargai pendukungnya yang telah rela menyerahkan foto copy KTP yang dikumpulkan oleh Teman AHOK, teman Ahok itu merupakan relawan pengumpul foto copy para pendukung AHOK.

Ahok lebih puas dengan jalur independen, karena jalur itu lebih murni tanpa rekayasa, setelah dikoreksi Prof. Yusril Ihza Mahendra bahwa, pencalonan lewat jalur independen itu harus satu paket harus terdiri dari cagub dan cawagub maka, Teman Ahok sudah menyiapkan satu paket Cagub dengan Cawagubnya.

DKI  merupakan Barometer perpolitikan di Indonesia, maka jika jalur independen ini sukses dan menjadikan AHOK jadi Gubernur beserta Wagubnya di tahun 2017, bisa jadi peran Parpol akan bergeser nilai, untuk itu Parpol , mulai kini harus mengusung calon kepala daerah yang benar-benar berkualitas dan dimaui oleh rakyat, bukan sekedar yang dekat dengan Ketua Umum Parpol, bahkan yang selama ini terjadi ketum yang menjadi calonnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline