Lihat ke Halaman Asli

Paling Enak Itu Sekolah Sambil Kerja

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416352735248785451

[caption id="attachment_376452" align="alignnone" width="300" caption="Asran sedang menata barang dagangannya"][/caption]

Saat kebanyakan remaja-remaja lain seusianya sedang asyik menikmati masa mudanya, yang mereka isi dengan bemain, nongkrong, ataupun kegiatan-kegiatan lain yang mungkin kurang bermanfaat, namun tidak bagi remaja yang satu ini, dia memilih jalan yang berbeda. Dia adalah Asran, pemuda dari tanah Pasaman Barat, Provinsi Sumatra barat. Asran adalah anak ke 5 dari 7 bersaudara.

Dia tidak seperti remaja kebanyakan, sejak lulus SMP pemuda ini mempunyai keinginan untuk belajar hidup mandiri, karena itu ia kemudian memutuskan untuk pergi merantau ke Jogja, tepatnya pada tahun 2011 lalu ia menginjakkan kaki di Jogja. Asran memilih Jogja karena menurutnya kota Jogja terkenal dengan julukan Kota Pendidikan, sehingga bisa mewujudkan keinginannya untuk mencari sekolah lanjutan yang lebih baik, dan juga karena sudah ada saudara yang lebih dulu merantau ke Jogja, jadi bisa lebih mudah untuk beradaptasi di lingkungan yang baru.

Sebelumnya, kakak Asran yang ke tiga sudah lebih dulu merantau ke Jogja, kurang lebih sudah 8 tahun kakaknya bekerja menjadi pedagang kaki lima di kawasan Malioboro, dari yang awalnya hanya ikut orang saja, lalu setelah mengumpulkan modal, sampai akhirnya  bisa menyewa tempat sendiri hingga sekarang. Hal inilah, yang memantapkan hati Asran pergi ke Jogja.

Bersama kakaknya itu, Asran tinggal di Tegal Rejo, dekat dengan Rumah Sakit Ludira Husada, Yogyakarta. Dia sekarang masih duduk di kelas 3, SMK Ma'arif 1 Yogyakarta, tepatnya di jurusan Multi Media.

Sejak awal rantauannya ke Jogja ia memang sudah sering membantu kakaknya berjualan di Malioboro. Hal itu ia lakukan dengan cara berbagi waktu dengan sekolahnya. Pagi untuk sekolah, sampai sekitar pukul 2.00, baru ia menuju Malioboro untuk buka lapak dan menata dagangannya. Sampai malam sekitar pukul 8.30 ia mengemasi barang dagangannya. Setelah itu biasanya Asran langsung pulang dan segera tidur, karena sudah sangat lelah dengan kegiatan sehariannya.

Asran lebih suka seperti ini, mengisi waktu luang dengan bekerja, karena bisa mendapat uang untuk membayar sekolahnya, serta dapat menambah pengalaman. Dari pada hanya di rumah tidak ada kerjaan, lebih enak bekerja menurutnya.

Ia biasanya berjualan pakaian, seperti baju, kaos dan perak pernik seperti gantungan kunci, gelang, kalung, dan gantungan kunci. Asran mengaku, jika sedang sepi pembeli, pernah seharian dagangannya tidak laku. Tapi kalau musim liburan tiba, dan ramai pengunjung Asran bisa menjual sampai 100 buah pakaian dalam sehari, dari pulang sekolah sampai malam.

Ia mengaku jarang bermain dengan teman-temannya, biasanya hanya pada malam Minggu, itu pun tidak mesti. Ia lebih sering mengisi waktunya untuk berjualan di Malioboro. Dia lebih memilih berjualan dari pada pergi dengan teman-temannya dan harus menutup lapak jualannya. Asran sangat menikmati rutinitasnya ini, Asran seperti sudah menemukan gaya hidupnya sendiri, sekolah sambil bekerja.

"Paling enak itu ya gini, kalau bisa sekolah sambil kerja, dari pada di rumah nggak ada kerjaan, kan bisa nambah pengalaman juga." Tutur Asran dengan mantap saat di temui di tempat dagangnya. Seakan ingin meyakinkan bahwa ia sangat menikmati dan tidak ada beban apapun kara harus berbagi waktu sekolah dan bejualan.

Remaja 19 tahun ini juga mengaku hanya dua tahun sekali ia kembali ke Pasaman Barat, tanah kelahirannya untuk menemui orang tuanya dan saudara yang tinggal di sana. Asran memang sangat jarang kembali ke Pasaman Barat, dia lebih kerasan di Jogja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline