Lihat ke Halaman Asli

Anang Wicaksono

Menjadikan menulis sebagai katarsis dan sebentuk kontemplasi dalam 'keheningan dan hingar bingar' kehidupan.

Logika Konyol Erdogan

Diperbarui: 24 Februari 2016   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Sumber: atimes.com)"][/caption]

Aksi jet tempur F-16 Turki yang menembak jatuh pesawat pengebom Rusia Su-24 awal pekan ini sangat mengejutkan dunia. Dalih Ankara yang mengatakan pesawat Rusia telah melanggar perbatasan udara Turki langsung dibantah oleh navigator  pesawat Rusia -- yang berhasil diselamatkan oleh tim khusus Suriah dan Rusia -- yang tertembak jatuh itu. Begitu pula dalih tentang 10 kali peringatan sebelum penembakan yang telah diberikan AU Turki pada Su-24,  juga telah dibantah sang navigator.

Menurut Kremlin, pesawat Su-24 Rusia sedang melakukan operasi penumpasan teroris pemberontak di kawasan perbatasan Suriah-Turki. Dengan demikian, sebenarnya sama sekali tak ada ancaman dari pesawat Rusia terhadap wilayah Turki. Motif penembakan oleh Turki sekarang patut untuk dipertanyakan. Tak heran tindakan gegabah Turki itu semakin menguatkan dugaan mengenai kuatnya dukungan Ankara terhadap para teroris pemberontak Suriah.

(Dari berbagai pernyataan Erdogan selama ini -- yang begitu bernafsu untuk menumbangkan Al Assad, sebenarnya sudah jelas bahwa Ankara memang mendukung teroris pemberontak untuk menjatuhkan pemerintahan Bashar Al Assad. Indikasi dukungan Turki pada teroris pemberontak semakin kuat dengan adanya laporan dua wartawan Turki yang memergoki pengiriman senjata dari pihak intelijen Turki pada pihak teroris pemberontak Suriah. Dan sudah bukan rahasia lagi, Turki adalah gerbang utama aliran masuknya ribuan teroris pemberontak dari berbagai penjuru dunia ke Suriah.)

Presiden Rusia Vladimir Putin yang selama ini mengamati gerak-gerik dan peran Turki dalam kemelut Suriah langsung 'meledakkan semua pengamatannya' tentang itu. Tanpa basa-basi lagi, Putin menuding Turki sebagai kaki tangan teroris dan telah bertindak layaknya seorang pengkhianat. Menikam dari belakang, kecam Putin pedas. 

Ditambah lagi tengara jual beli minyak ilegal -- hasil jarahan ISIS dari ladang-ladang minyak milik pemerintah Suriah di kawasan Suriah utara -- antara teroris ISIS dan Turki yang semakin tersingkap jelas. Dalam salah satu operasi penumpasan teroris pemberontak Suriah, Moskow pernah menghancurkan deretan panjang truk yang sedang mengangkut minyak ilegal teroris ISIS dari Suriah utara ke Turki. Semua ini diungkapkan Putin tanpa sindiran lagi seperti dulu.

Mendapat tudingan bertubi-tubi Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung kebakaran jenggot. Dituding sebagai pendukung dan kaki tangan teroris, dengan kalap Erdogan balik menuding Presiden Suriah Bashar Al Assad dan para negara pendukungnya sebagai pendukung teroris ISIS. 

Pada titik inilah terlihat betapa konyolnya logika Erdogan. Menuding Presiden Suriah mendukung teroris ISIS untuk menjatuhkan Presiden Suriah itu sendiri? Didera perasaan kalap dan panik gara-gara tindakan berani Putin yang mulai membuka kedoknya, nampaknya Erdogan sampai tidak sadar telah melemparkan tuduhan yang amat konyol itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline