Menjadi guru sekolah dasar dituntut untuk bisa menyelami dunia anak-anak. Yah bagaimanapun pada rentang usia 7-12 tahun adalah dunia anak-anak. Pada saat itu dunia mereka adalah dunia bermain, sehingga kita juga dituntuk bisa memberikan materi pelajaran disela-sela dunia mereka.
Pada masa itu juga, mayoritas diantara mereka menggunakan bahasa ibu. Pendidik dituntut menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam menyampaikan materi. Banyak kejadian tak terduga yang terjadi pada waktu menyampaikan materi pelajaran.
Suatu hari, sewaktu menerangkan pelajaran matematika mengenai bilangan, "Satu, dua, tiga dan seterusnya disebut bilangan?"
"Bilangan asli pak," jawab murid seremmpak.
"Bagus," kata guru, "Kalau bilangan nol, satu, dua, tiga dan seterusnya disebut bilangan?" tanya guru selanjutnya.
"Bilangan palsu pak," jawab murid kompak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H