Mengajar di sebuah SD pinggiran adalah sesuatu pake banget. Banyak tingkah polah ataupun jawaban atas pertanyaan guru yang diluar dugaan.
Terlebih saya yang bermetamorfosis dari guru SMP menjadi guru SD. Harus cepat menyesuaikan diri. Apalagi di SMP lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan di SD banyak menggunakan bahasa ibu.
Tetapi sebagai guru harus tetap menyampaikan materi dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam pendidikan.
Siang itu, di kelas 5, materi tema 1 adalah organ gerak pada makhluk hidup. Di beberapa tugas di materi tersebut ada karakteristik antara kelinci dan siput. Di contohnya disebutkan kelinci sebagai hewan vertebrata dan siput sebagai hewan avertebrata.
Untuk menguji seberapa luas wawasan mereka saya bertanya, "Apa yang dimaksudd dengan vertebrata?"
Murid menjawab, "Hewan yang bertulang belakang pak."
"Bagus, lalu apa yang dimaksud dengan avertebrata?" tanya saya kemudian.
"Hewan yang bertulang depan pak,' jawab murid serempak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H