Lihat ke Halaman Asli

Sepotong Rindu Untuk Dia yang Tak Terucapkan

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu pagi ini hadir diantara embun yang terselip di dedaunan di depan jendela kamar

Dingin, sunyi ... dan berjejelan membentuk gelembung-gelembung rindu

Ia hadir sebelum fajar menyapa, tanpa salam, tanpa mengetuk lalu duduk di singgasana hati

Hadirnya penuh sesak, berjelaga di samudra hati yang tak begitu luas

Untuk itu, tak bisa kubuang paksa untuk rasa yang meyesak dan terdesak

Karna rindu ini tak tersebut untuk dia yang tak ingin kuucapkan di mulut, hati dan kepala

Biar rindu ini membisu, seperti embun yang selalu hadir di dininya pagi

Sunyi, tanpa kata tapi setia pada dedaunan meski hanya hadir sekejap lalu menguap hilang

Cukuplah aku merasa sesak tanpa kamu harus tau apa arti rindu tak terbalas

Rinduku diam-diam, seperti embun pagi yang menempel pada sehelai daun dengan sekejap

Tak usah kau balas, karna aku tak mengharap rinduku menjelma menjadi udara yang selalu kuhirup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline