Lihat ke Halaman Asli

Anandha Ayu

mahasiswa

Misteri Gangguan Kepribadian Ambang (BPD): Pemahaman, Disorder dan Gejala

Diperbarui: 3 Juli 2024   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gangguan kepribadian ambang (BPD) adalah gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan dan pemikiran pasien. Kondisi ini ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang terus berubah, sulit dikendalikan, serta perilaku  impulsif. Gangguan kepribadian ambang dapat memengaruhi citra diri, emosi, perilaku, pemikiran, dan hubungan seseorang dengan orang lain.

Saat ini belum pasti apa yang menjadi penyebab gangguan kepribadian ambang, namun beberapa ahli menduga kondisi ini terjadi karena beberapa hal berikut :

  • Pelecehan dan trauma
  • Seseorang yang permah mengalami pelecehan seksua, emosional atau fisik memiliki risiko BPD yang lebih tinggi
  • Genetika
  • Gangguan kepribadian ambang bisa terjadi karena keturunan dari anggota keluarga.
  • Perubahan otak
  • Bagian otak yang mengontrol emosi dan perlaku tidak tersinkronisasi dengan baik. Masalah ini dapat mempengaruhi cara kerja otak.

            Gejala penderita BPD antara lain yaitu :

  • Perubahan suasana hati secara intens
  • Takut ditinggalkan dalam sebuah hubungan
  • Sulit mempertahankan hubungan
  • Perilaku implusif yang berbahaya
  • Menyakiti diri sendiri
  • Terdapat juga gejala lain yang umum terjadi yaitu :
  • Depresi : penderita sering merasa sedih, bosan, tidak terpenuhi atau kosong
  • Paranoia : penderita sering khawatir terhadap pemikiran orang lain dan takut bahwa orang lain tidak menyukai penderita.

Dari beberapa gejala tersebut jika anda sedang merasakan ada yang aneh dari dalam diri anda segera menemui psikolog atau psikiater agar mendapat penanggan lebih lanjut.

Pencegahan BPD tidak dapat dicegah sepenuhnya, tapi resikonyadapat dikurangi dengan menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, menanyakan secara rutin kondisi anak dan mencari dukungan dari orang lain ketika mengalami peristiwa traumatis.

Sumber :

https://www.alodokter.com/bpd-borderline-personality-disorder

https://www.halodoc.com/kesehatan/bpd-borderline-personality-disorder




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline