Lihat ke Halaman Asli

Ananda Tias Putri

Mahasiswa / Ilmu Komunikasi / Universitas Nasional

Terapkan Self Healing Dapat Mengatasi Konflik Berdampak Pada Kesehatan Mental

Diperbarui: 1 Juli 2022   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasti kalian pernah mengalami sulit dalam mengatasi sebuah konflik dari segi keluarga, pekerjaan, maupun perteman, sehingga berdampak terhadap kesehatan mental. Sadar atau tidaknya kita, ketika kita mengalami konflik dengan orang lain atau hal lain terakadang sebagian orang lebih memilih bersembunyi untuk lari dari masalah sehingga munculnya dampak merugikan diri sendiri seperti merasa bersalah terus menerus dalam hati, merasa bersalah membuat kita banyak pikiran, bisa berdampak menyakiti diri sendiri serta merasakan kehidupan yang hampa dan tidak menemukan solusi.

Sebagian orang terkadang sangat tidak peduli terhadap permasalahan yang terjadi membuat diri sendiri bisa trauma, stress, depresi yang membuat kesehatan mental kita terganggu dan semestinya harus diatasi secara langsung oleh ahli ataupun diri sendiri (self). Lalu, bagaimana agar dapat mengatasi sebuah konflik berdampak pada kesehatan mental?

Apa itu konflik?

Sebelum kita mengetahui apa saja yang bisa mengatasi sebuah konflik yang bisa berdampak terhadap kesehatan mental, sebaiknya kita mengenal apa itu konflik dan dampak dari terjadinya konflik. Konflik tidak hanya dengan orang lain saja namun konflik bisa terjadi karena diri sendiri yang kita sadari ataupun tidak kita sadari.

Konflik menurut Taquiri dan Davis adalah warisan kehidupan sosial yang terjadi dalam berbagai keadaan sebagai akibat dari bangkitnya keadaan, ketidak setujuan, kontraversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih secara terus menerus.

Banyak konflik terjadi karena permasalahan terjadi terhadap individu atau kelompok. Ketika permasalahan ini terjadi terhadap dua individu, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari berinterkasi terhadap manusia lain, tumbuhan, hewan, dan seluruh alam semesta. Konflik bisa terjadi karena adanya sesuatu yang mengganggu atau menyinggung yang satu sama lain sehingga terjadinya masalah dengan orang lain seperti berbeda pendapat, konflik terhadap beda agama, gender, bahasa, putus cinta, dan masih banyak lagi. Ketika kita dihadapi permasalahan coba memulai sebuah penyelesaian dengan mengenali emosional masing -- masing, coba renungkan permasalahan itu dengan kepala dingin, baru mulailah dengan sabar ataupun tenang dalam memilih satu persatu permasalahan untuk diselesaikan agar masalah terpecahkan dengan adanya solusi orang lain atau penengah agar masalah terpecahkan.

Konflik bisa juga terjadi dari diri sendiri karena ketika kita dilanda sebuah permasalahan dengan orang lain tapi kita tidak bisa menghadapi atau mampu dalam mengatasi masalah, membuat keputusan sehingga membuat kita menanggung beban itu sendiri yang bisa membuat stress karna tidak adanya dukungan dari orang lain untuk membantu. Kejadia ini sangat sering terjadi terutama pada diri sendiri yang tidak terbuka terhadap masalah atau terkadang malu untuk menceritakan masalah kepada orang yang dipercaya untuk mendaptakan bantuan solusi atau semangat. Konflik dari diri sendiri ini sering terjadi karena merasa kurang terhadap diri sendiri sehingga terjadinya ketidak percayaan diri yang tinggi (insecure). Sehingga jangan menggangap sepele tentang pengenalan terhadap diri sendiri untuk mengetahui apa kemampuan, kelebihan, ataupun kekurangan kita dan diimbangi dengan rasa syukur dan pikiran postif.

Dampak Konflik

Konflik memang sering terjadi lingkungan sekitar kita, dari konflik ini adanya dampak secara langsung atau tidak langsung untuk diri sendiri terutama pada kesehatan mental.

Dampak terhadap kesehatan mental dapat kita rasakan oleh individu atau kelompok yang mengalami konflik. Konflik ini bisa berdampak terhadap sebuah keretakan dalam sebuah hubungan karena sebuah masalah yang membuat adanya perubahan yang signifikan terhadap kepribadian individu. Akibatnya akan adanya rasa benci sesama maka akan terjadi retaknya sebuah hubungan pasti berdampak menimbulkan rasa sedih yang mendalam dan membuat diri sendiri stress memikirkannya karna tidak mampu memecahkan masalah yang terjadi karena larut dalam masalah tidak memikirkan solusi atau lari dalam sebuah masalah. Karena sebuah masalah itu tidak diselesaikan akan berdampak dengan pemikiran negatif dan bercampur dengan rasa sakit hati yang mendalam lalu dipikirkan secara terus menerus maka itu bisa membuat kita banyak pikiran karena emosi yang tidak terkontrol dan tidak saling memaafkan. Apabila konflik ini berlanjut dan tidak ada solusi karena tidak mau mencari maka terkadang seseorang depresi misalnya dia mendapat bullyan di sekolah sehingga dia merasa terbebani pikiran dan hati ataupun fisiknya biasanya korban akan merasa tertekan dan memilih untuk diam sehingga memutuskan mengakhiri hidupnya secara paksa agar masalah itu terselesaikan dengan cepat.

Atasi Konflik Dengan Self Healing

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline