Lihat ke Halaman Asli

Sampah Plastik di Laut Dapat Mengancam Manusia, Bagaimana Cara Dunia Mengatasinya?

Diperbarui: 27 Februari 2023   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menulis artikel ini sesudah saya menonton video di bawah ini, dari sini saya tergerak membuat sebuah artikel tentang sampah plastik di laut yang dapat membahayakan kita di masa depan jika tidak ditanggulangi.


( sumber video dari youtube kompas tv )

 Laut merupakan sumber oksigen bagi kita, lindungi dan selamatkan laut untuk kehidupan manusia.

Sampah masih menjadi persoalan yang pelik, baik di Indonesia sendiri maupun Negara lain.

Bagaimana bisa sampah bisa sampai di Laut ? Tentu saja dari ulah manusia itu sendiri, yang sering membuang sampah ke Sungai dan sampah tersebut bermuara ke Laut.

Karena kepelikan masalah ini sampai pernah di bawa ke Sidang PBB tentang lingkungan ke-4 di Nairobi, kenya. Pencemaran plastik ini mendapatkan atensi khusus bagi seluruh dunia. Sidang tersebut berkutat tentang larangan penggunaanya, daur ulang sampai inovasi dari masalah tersebut.

Negara kita, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Maritim, Menurut saya itu ada baiknya dan juga tidaknya, maksudnya masalah itu dapat menjadi boomerang ataupun kita dapat mencari solusi dari permasalahan sampah plastik itu.

Menurut data penelitian Jambeck dalam jurnalnya yang berjudul "Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean" dalam jurnal tersebut terpapar penelitian mereka tentang Negara penyumbang sampah plastik ke Laut, tapi disini saya akan paparkan 5 Negara yang berada di urutan teratas saja, dan mirisnya Negara kita sendiri, Indonesia termasuk di dalam 5 besar tersebut.

3414-1565079238-190725-iei-sampah-plastik-laut-mengancam-dan-berbahaya-gp-1-63fb54ee4addee798d4ff9e2.jpg

( sumber foto dari Indonesia baik )

Posisi Pertama di pegang oleh China dengan 262,9 Juta ton sampah, Kedua di pegang oleh Indonesia dengan 187,2 Juta ton sampah, Ketiga di pegang oleh Filipina sebesar 83,4 Juta ton sampah, keempat di pegang Vietnam dengan 55,9 Juta ton, dan di posisi kelima di pegang oleh Sri Lanka dengan 14,6 Juta ton.

Dapat kalian gambarkan sendiri ke depannya, bagaimana keadaan bumi yang kita cintai ini jika sampai sampah plastik semakin banyak di Lautan, apa lagi sampah plastik sukar terurai dan butuh waktu yang lama. Dan akibat jangka panjangnya, jika sampah plastik tersebut sudah terurai sempurna (hanya menyisakan partikel kecil saja), lalu hewan-hewan di lautan tidak sengaja memakannya, di dalam partikel kecil tersebut mengandung racun. Dapat kalian bayangkan sendiri manusia sebagai pemakan hewan-hewan Laut, jadi racun tersebut dapat berpindah dari hewan laut ke manusia yang memakannya.

Kita harus tahu bahwa dua pertiga permukaan Bumi adalah Lautan, Laut berperan menjaga keteraturan Karbon Dioksida dan ketersediaan Oksigen dan juga menyediakan Sumber Pangan bagi manusia di Bumi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline