Lihat ke Halaman Asli

Ananda Priscilla

bankir/marketing/staff magang

Pengembangan Produk Unggulan Home Industry Batik Tulis bersama Srimben di Desa Panggang, Jepara

Diperbarui: 16 Mei 2023   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN HOME INDUSTRY BATIK TULIS BERSAMA SRIMBEN DI DESA PANGGANG KECAMATAN PANGGANG JEPARA

Batik merupakan karya seni kearifan lokal bangsa Indonesia yang sudah turun temurun dan dikenal oleh masyarakat internasional bahkan sudah di akui oleh UNESCO. Potensi batik Indonesia dalam perkembangannya terus tumbuh dan berkembang serta semakin berperan penting sebagai bagian dari kehidupan sosial budaya maupun sebagai suatu usaha industri. Batik tidak hanya sebagai karya seni, akan tetapi Batik juga memiliki multifungsi yaitu dapat digunakan sebagai pakaian. Batik menjadi kekuat UKM dalam bidang fashion tersebar di 101 sentra sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan D.I Yogyakarta.

Kelompok usaha membatik yang diberikan nama SRIMBEN (Kebahagiaan dan Rimbun) dimana beranggotakan ibu -- ibu yang sudah mempunyai umur lanjut usia atau bisa disebut dengan lansia, yang bertempatkan pada Desa Panggang Jepara. Kelompok batik srimben ini dinaungi oleh beberapa pihak antara lain dari pihak Bank BRI yang memberikan donasi untuk diadakannya pelatihan membatik dimana pelatihan tersebut tetap berlanjut hingga menciptakan kelompok usaha UMKM dengan menciptakan produk unggulan Home Industry Batik Tulis, Selain itu dinaungi oleh bapak Lurah Panggang yang menjabat di Kelurahan Panggang. Begitu besar support beliau pada kelompok membatik Srimben. Tidak hanya itu Kelompok Membatik SRIMBEN ini juga mengaui beberapa warga desa panggang yang tidak memiliki kesibukaan ataupun yang tidak memiliki pekerjaan diluar rumah.

Pelaku UMKM di Desa Panggang terutama usaha membatik terutama batik tulis yang menjadi produk unggulan SRIMBEN masih menggunakan metode tradisional dan bersifat konvensional dalam segala aspek, baik aspek produksi hingga aspek pemasaran, disamping para pelaku industri kerajinan binaan SRIMBN lainnya. SRIMBEN dalam kesehariannya selain ikut membina pelaku UMKM juga turut serta dalam proses pemasaran dan inovasi produk pelaku UMKM Desa Panggang yang berfokus pada industri kerajinan. Namun pada menjalankan usaha Tim SRIMBEN Desa Panggang Jepara menemukan kendala bahwa dalam hal pemasaran produk, dan inovasi kemasan, ataupun produk SRIMBEN dan beberapa anggotanya yang belum memiliki Nomor Induk Berusah, dan belum memiliki modal yang cukup untuk pengembangan Home Industry Batik Tulis yang dilakukan oleh Kelompok SRIMBEN Desa Panggang Jepara. Oleh karena itu beberapa tim antara lain Tim dari Bank BRI yang menyalurkan dana untuk pengembangan, dan Kelurahan panggang sebagai tempat penyaluran suara bertugas di Desa Panggang Kecamatan Jepara merasa terpanggil untuk meningkatkan mutu dan Personal Branding dari beberapa produk yang menajdi produk unggulan SRIMBEN salah satunya adalah Produk Batik Tulis yang masih menggunakan alat tradhisonal.

Usaha Batik Tulis yang dimiliki oleh Ibu Yanti atau biasa dipanggil dengan Bunda Yanti ini mempunyai nama Batik Syailendra, Batik yang diproduksi oleh Bunda Yanti adalah Batik Tulis yang dibuat asli murni menggunakan alat -- alat tradhisonal khusus membatik. Banyak motif -- motif yang sudah banyak dihasilkan, maka dari itu bunda membagikan ilmunya kepada kelompok SRIMBEN desa panggang. Mitra UMKM yang dipimpin oleh Bunda Yanti ini merupakan mitra yang mengarah ke sektor ekonomi kreatif. Dimana mitra telah menghasilkan Batik Tulis yang beragam corak dan motif sehingga siap pakai. Namun selama ini Batik yang dihasilkan tidak dikemas secara tidak menarik. Sehingga membuat daya tarik yang dihasilkan dari Batik Tulis SRIMBEN tersebut kurang, padahal motif yang diciptakan sangat cantik dan elegan. Permasalahan lain yang dijumpai pada Usaha Batik Tulis SRIMBEN ini adalah dalam aspek pemasaran. Dalam memasarkan produknya Bunda Yanti dan Kelompok Batik SRIMBEN hanya melakukan metode sistem By Order, dimana batik tulis hanya dibuat atau diproduksi apabila beliau menerima pesananan. Selain hal tersebut, proses dan bahan yang dimiliki oleh Batik Tulis ini tergolong lama dan proses yang sangat memakan banyak waktu, sehingga jumlah sekali produksi yang tidak terlalu besar yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan Batik Tulis SRIMBEN yang dimiliki Bunda Yanti dan Kelompok Batik SRIMBEN lainnya ini.

PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN HOME INDUSTRY DARI BATIK TULIS SRIMBEN DI DESA PANGGANG, APA SAJA ?

  • Pemasaran Produk yang masih sederhana.
  • Produksi yang harus menunggu Orderan.
  • Harga yang cukup mahal.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline