Lihat ke Halaman Asli

Penjualan Baju Bekas sedang Merajalela, Mahasiswa Universitas Binawan Berinisiatif Membangun Usaha Nagih Thrift dengan Mengikuti Program MBKM Kewirausahaan 2022

Diperbarui: 27 Maret 2023   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Indonesia adalah negara dengan latar belakang yang berbeda-beda berlainan suku budaya, adat istiadat dan keberagaman agama dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" dengan itu Indonesia juga termasuk kedalam negara terpadat dengan posisi keempat setelah Amerika Serikat dengan populasi penduduk dari 37 provinsi ini mencapai 276 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan penduduk indonesia termasuk tinggi yaitu 1,00 persen pertahun (Sumber : CnnIndonesia 19 Juli 2022) dengan kata lain pakaian menjadi salah satu kebutuhan manusia.

Berdasarkan karakteristik anak muda sekarang lebih menyukai penampilan yang mengikuti perkembangan zaman, membeli pakaian bekas menjadi alternative mereka untuk tetap tampil eksis. Dengan adanya peluang tersebut Mahasiswa Universitas Binawan mengikuti kegiatan MBKM Kewirausahaan yang diikuti oleh 4 orang mahasiswa berinisiatif membuka usaha Nagih Thrift sebagai penjual pakaian bekas berkualitas harga murah dengan harapan anak muda bisa tetap eksis dan modis dengan harga sederhana.

Awal program ini terbentuk karena 4 mahasiswa ini yang memiliki hobi untuk membeli pakaian bekas karena keterbatasan biaya, melihat peluang ketertarikan anak muda dalam dunia fashion semakin tertarik untuk membuat usaha Thrift ini. Adapun tahapannya, program ini di awali dengan pengajuan proposal dan mengikuti seleksi usaha untuk bisa didanai, dengan harapan sangat besar untuk bisa didanai, maka kami melakukan konsultasi untuk pembuatan proposal yang menarik.

Pengumuman telah tiba, akhirnya kami memenangkan program tersebut yang diberikan dana suntikan oleh universitas dan langsung membuat perencanaan awal pembukaan usaha, kami juga berkoordinasi kepada Dosen pembimbing agar mendapatkan arahan dan juga masukan untuk membangun usaha Nagih Thrift. Perencanaan awal nya adalah melihat peluang fashion apa yang sedang digemari, kami mahasiswa berinisiatif menanyakan mahasiswa lain terkait ketertarikan mereka dalam dunia fashion, ketika sudah mendapatkan jawaban paling banyak baru kami memutuskan untuk mencari fashion tersebut.

 

Ternyata, semakin hari semakin tinggi peminat fashion thrift membuat kami kesulitan dalam mencari harga pasaran rendah, kami memutuskan untuk mencari supplier di online shop untuk mendapatkan harga yang lebih rendah. Kami memasarkan usaha ini awalnya di Grup WA, memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan live Tiktok juga tidak lupa untuk selalu membuat laporan pengeluaran dan pemasukan untuk mempermudah melihat laba rugi usaha.

Dengan adanya dukungan seperti ini dari Universitas kepada Mahasiswa, kami merasa sangat terbantu bukan hanya pendanaan yang diberikan tetapi pembelajaran dan pemasarannya pun diajarkan, malah, Universitas Binawan membuka peluang besar untuk kami untuk bisa masuk kedalam Inkubator Kewirausahaan dengan bertujuan memberikan training yang lebih banyak lagi dalam mengelola usaha untuk bisa menjadi Entrepreneur di Usia Muda. Bahkan Universitas juga memberikan konversi kepada kami yang menjalani usaha ini.

Usaha Nagih Thrift saat ini berjalan dengan lancar, walaupun pada saat ini Thrift sudah tidak diperbolehkan karena dibilang akan mengganggu usaha tekstil di tanah air, padahal kami pun mengambil baju bekas ini dari baju-baju yang diproduksi dalam tanah air bukan melalui import. Di awalnya banyak kesulitan yang kami rasakan mulai dari mencari tempat usaha, supplier dengan harga murah, sampai harus meriset jenis fashion yang digemari. Tetapi kami menganggap ini adalah sebuah perjuangan yang harus dilewati untuk sampai pada tahap ini. Mendapatkan pemasukan untuk tambahan pembelian kebutuhan menjadi semangat kami. Program jelas sekali sangat membantu dan ini seharusnya bisa terus di kembangkan dan juga disosialisasikan serta diperbanyak peluang agar mahasiswa lain nya bisa mendapatkan pengalaman dan pemasukan sebelum memasuki dunia kerja.

Harapannya adalah program ini terus ada dan berjalan, lebih banyak lagi memberikan dana dan kuota untuk mahasiswa agar mahasiswa bisa mengikuti dan berpeluang menjadi pengusaha muda dan juga semoga bisa ditambahkan lagi kelas materi untuk mahasiswa yang masih pemula dalam melakukan usaha agar meminimalisir kerugian. Jika usaha thrift dilarang, maka kami akan berpindah jenis usaha untuk membuat brand baju sendiri dengan harapan tidak mengganggu industri tekstil di indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline