Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Teknologi: Meretas Kesenjangan Sosial di Era Digital

Diperbarui: 2 Januari 2024   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, di mana teknologi membentuk cara kita hidup, penting untuk menjelajahi dampak perubahan ini pada berbagai kelompok masyarakat. Ada yang mengatakan teknologi menyatukan kita, namun mari kita telaah lebih dalam. 

Pertimbangkanlah internet dan perangkat canggih. Sementara beberapa orang dengan mudah merangkul teknologi ini, yang lain merasa terpinggir. Pengalaman menggunakan teknologi tidak sama untuk semua orang. Apakah teknologi memberikan manfaat yang sama untuk semua orang, atau justru memperlebar kesenjangan antara mereka yang memiliki dan yang tidak?

Pemahaman dan pemanfaatan teknologi juga tidak selalu seragam di kalangan masyarakat. Beberapa orang dengan cepat menyesuaikan diri, sementara yang lain kesulitan mengikuti perkembangan. Apakah akses pendidikan digital benar-benar menghasilkan kesetaraan, atau malah memperdalam divisi antara mereka yang mahir dengan teknologi dan mereka yang tidak?

Media sosial seperti Facebook dan Instagram dijanjikan untuk menghubungkan kita, tetapi apakah itu benar-benar terjadi? Terkadang, tampilan yang sempurna di media sosial tidak mencerminkan kenyataan sepenuhnya. Hal ini dapat membuat kita berpikir bahwa semua orang sukses, padahal kehidupan sebenarnya lebih kompleks. Apakah hal ini menciptakan kesenjangan yang lebih besar antara dunia online yang diidealkan dan realitas kehidupan sehari-hari?

Namun, di balik semua tantangan ini, ada kabar baik. Ada proyek-proyek teknologi yang berdampak positif. Inisiatif-inisiatif ini berfokus pada peningkatan sektor kesehatan, pendidikan, dan peluang pekerjaan bagi mereka yang mungkin tidak seberuntung yang lain. Mereka berusaha untuk menjembatani kesenjangan dan menciptakan lanskap digital yang lebih inklusif.

Sebagai kesimpulan, perjalanan kita bersama teknologi ini membawa tantangan dan peluang sekaligus. Untuk memastikan keadilan dan inklusivitas, kita harus menggunakan teknologi sebagai alat untuk menyatukan orang, bukan memisahkan mereka. Mari kita gunakan teknologi sebagai sarana untuk membawa semua orang dalam perjalanan ini, contohnya seperti proyek-proyek teknologi di berbagai wilayah yang berhasil meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat yang kurang beruntung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline