Lihat ke Halaman Asli

Begini Kata Penonton tentang Film "The Architecture of Love"

Diperbarui: 12 Mei 2024   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diambil dari feed Instagram Ika Natassa 

"Mencintai punya kuasa untuk menyembunyikan yang pahit dan menampakkan yang manis." - Raia (The Architecture of Love)

Jatuh cinta memang akan selalu tumbuh diiringi tangisan, entah tangisan atas kebahagiaan, atau tangisan atas kekecewaan. Bagi mereka yang merasakan kehilangan karena cinta, seringkali hidupnya terasa seperti melangkah di atas kepingan kaca yang begitu menyakitkan untuk dipijak. 

Entah bagaimana mereka bisa membuka hati lagi, ketika bayangan kekecewaan dan duka kisah percintaan terlalu dalam menyakiti hatinya. Rasa-rasanya cinta seperti jurang yang menganga, menakutkan sekaligus memilukan. 

Enggan untuk jatuh cinta kembali, karena seringkali ketika ingin melangkah, mereka seperti dihantui beban masa lalu yang menyesakkan. Setiap langkah terasa seperti medan pertempuran emosional yang membawa perasaan takut dan cemas. 

Prosesnya mungkin akan lambat, tetapi dari 'kehilangan' mereka menemukan banyak makna dari cinta. Mereka akan lebih memahami nilai sejati lain dari cinta. Mereka akan memaknai bahwa setiap langkah menuju kesembuhan adalah tanda keberanian yang luar biasa. 

Hal tersebut sama seperti yang dialami oleh Raia Risjad (Putri Marino) dan River Jusuf (Nicholas Saputra) dalam Film "The Architecture of Love".

SINOPSIS FILM THE ARCHITECTURE OF LOVE

Film yang diadaptasi dari novel populer karya Ika Natasha ini telah resmi tayang di bioskop pada 30 April 2024. Dalam film ini Ika Natassa menggandeng Nicholas Saputra dan Putri Marino sebagai karakter utama.

Film The Architecture of Love (TAOL) menceritakan kisah seorang penulis hebat (Raia) yang kehilangan ide-ide menulisnya akibat trauma atas kehancuran yang terjadi dalam rumah tangganya. Kebuntuan tersebut memutuskan Raia untuk pergi ke New York, Amerika Serikat. 

Dalam perjalanan mencari inspirasi untuk karya terbarunya, di New York, Raia bertemu dengan seorang Arsitektur bernama River Jusuf. 

Pertemuan yang tidak disengaja itu seperti membawa kehidupan baru bagi Raia maupun River. New York menjadi saksi bisu dua insan yang bersikeras untuk sembuh dan damai dari kejadian di masa lalunya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline