Lihat ke Halaman Asli

Ananda Herlina

Mahasiswa Universitas Airlangga

Tekanan Belajar Bikin Stress? Pentingnya Pendidikan yang Peduli Kesehatan Mental

Diperbarui: 3 Juni 2024   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo from Ananda Herlina

Di zaman sekarang yang penuh dengan kesibukan dan perubahan, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Orang yang sehat mental lebih bahagia, lebih mudah belajar dan bekerja, dan memiliki hubungan yang lebih baik.

Sayangnya, banyak orang masih malu untuk berbicara tentang kesehatan mental mereka. Mereka takut akan dihakimi atau dikucilkan. Hal ini membuat mereka sulit mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

Bayangkan kamu seorang pelajar atau mahasiswa yang selalu dituntut untuk mendapatkan nilai tinggi, mengerjakan tugas yang banyak, dan bersaing dengan teman-teman. Hal ini pasti membuat stress dan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti cemas, depresi, dan bahkan rasa tidak percaya diri.

Nah, artikel ini membahas tentang pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada nilai dan prestasi, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental para pelajar.

Kenapa penting?

World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2020 bahwa sebanyak 16% dari permasalaahan kesehatan mental dialami oleh remaja dengan kisaran usia 10-19 tahun.

Depresi pada remaja dapat disebabkan oleh adanya tekanan saat proses pembelajaran di sekolah, sehingga hal tersebut dapat membuat seseorang mengalami stress. Stress yang dialami oleh remaja sebagian besar bersumber dari kegiatan akademik di sekolahnya. Stress akademik merupakan keadaan individu tidak mampu menanggung tuntutan akademik dan dipersepsikan menjadi gangguan yang memengaruhi tingkah laku, emosi, dan fisik.

Penelitian Terkait

Penelitian yang telah dilakukan oleh Waluyan et al. (2023), bahwa sebanyak 191 responden menunjukkan semakin tinggi kesehatan mental yang dimiliki peserta didik maka semakin tinggi pula resiliensi akademiknya. Sebaliknya apabila kesehatan mental yang dimiliki peserta didik rendah maka semakin rendah pula resiliensi akademiknya.

Photo from Ananda Herlina

Apa Tanda-tandanya?

Depresi:

  • Sering merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai.
  • Sulit berkonsentrasi dan belajar.
  • Perubahan nafsu makan dan pola tidur.
  • Merasa lelah dan tidak berenergi.
  • Berpikir tentang kematian atau bunuh diri.

Stres:

  • Sering merasa cemas, tegang, dan mudah marah.
  • Sulit tidur dan sering terbangun di malam hari.
  • Sakit kepala, sakit perut, dan mual.
  • Sulit berkonsentrasi dan belajar.
  • Menghindari tugas dan tanggung jawab.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline