Lihat ke Halaman Asli

Ananda Bintang

Jurnalis Lepas, Alumnus Unpad

Menyelami Peran AI dalam Budaya Lokal dan Global melalui Baicon Focus ITB 2024

Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kelompok Keahlian Literasi Budaya Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (KK LBV FSRD ITB) akan menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk Bandung International Conference for Cultural Studies (Baicon Focus) selama dua hari, yaitu pada 16-17 Oktober 2024.

Konferensi ini berfokus pada tema kecerdasan buatan (AI) dengan judul “Interpreting the Global/Local Culture against the Challenge of Artificial Intelligence and Machine Learning”.

Dana Waskita, ketua Baicon Focus 2024, menjelaskan bahwa tema ini diangkat karena pesatnya perkembangan teknologi, terutama munculnya AI yang mampu mendefinisikan ulang dunia dan mendorong inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

“Namun, kemajuan ini juga menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran: Bagaimana kita bisa menjaga agar identitas budaya, tradisi, dan nilai-nilai lokal tetap ada di tengah perubahan teknologi? Bagaimana kita menyeimbangkan jangkauan global AI dengan kebutuhan masyarakat lokal? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab dan didiskusikan dalam Baicon Focus tahun ini,” ujarnya pada 11 Oktober 2024.

Konferensi ini akan menghadirkan lima akademisi internasional sebagai pembicara utama, termasuk Professor Masato Fukushima dari The University of Tokyo (Jepang), Professor Natalya Lust dari The University of Melbourne (Australia), Martin Rendel dari University of Cologne (Jerman), Assc Prof. Mumtaz Mokhtar dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) (Malaysia), dan Prof. Yasraf Amir Piliang dari Institut Teknologi Bandung (Indonesia).

Selain pembicara utama, konferensi ini juga akan menampilkan puluhan akademisi dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mempresentasikan karya ilmiah mereka dalam tiga tema, yaitu Budaya Visual, Budaya dan Peradaban, serta Bahasa dan Literasi.

“Dengan adanya BAICON yang membahas tema AI, diharapkan dapat menjadi platform bagi para pembicara dan peserta untuk memperkaya pengetahuan serta membuka peluang jejaring yang lebih luas melalui diskusi dan tukar pikiran mengenai topik AI yang terus berkembang,” kata Dana Waskita.

Konferensi Baicon Focus masih membuka pendaftaran bagi masyarakat umum. Peserta yang terdaftar akan mendapatkan akses penuh ke semua sesi paralel dan sesi pembicara utama selama dua hari, seminar kit, sarapan, makan siang, serta sertifikat. Untuk informasi lebih lanjut, konferensi ini dapat diikuti melalui akun Instagram @baiconfocus.itb.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline