Lihat ke Halaman Asli

ANANDA AYUDITYASARI 28TKJ

SMK Telkom Malang

Media Sosial, Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

Diperbarui: 24 Agustus 2020   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

MEDIA SOSIAL KAWAN ATAU LAWAN BAGI DEMOKRASI?

Sebelum membahas itu, mari kita bahas dulu apa itu 'Media Sosial' dan 'Demokrasi'?

Media sosial adalah  sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara daring. Dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. 

Lalu bagaimana dengan Demokrasi?

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. 

Setelah memahami kedua hal tersebut kita dapat menyimpulkan. 

Media Sosial bisa menjadi kawan bagi Demokrasi jika digunakan dengan baik, Media Sosial bisa menjadi kawan karena dapat membantu menyebarluaskan kepada publik kebijakan dan program pemerintah. Selain itu, dapat menjadi media bagi warga bisa menyampaikan pendapatnya secara cepat. 

Namun Media Sosial juga bisa menjadi lawan bagi demokrasi jika tidak dimanfaatkan dengan baik, Media Sosial yang tidak dimanfaatkan dengan baik bisa berakhibat memancing pertikaian atau bahkan terjadi permusuhan. Apalagi saat ini banyak berita berita HOAX yang muncul.

Media Sosial berperan bagi Demokrasi bisa menjadi kawan ataupun lawan, semua itu tergantung bagaimana menggunakannya. Jadi mari kita bijak dalam menggunakan Media Sosial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline