Lihat ke Halaman Asli

Ananda Argo129

Diskusi pengetahuan

Perihal Menuntut Ilmu

Diperbarui: 9 Juni 2020   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum wr.wb, Alhamdulillah hi rabbil aalamin, perkenalkan nama saya Ananda Argo Putra Wibowo, saya adalah seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Disini saya akan menulis perihal menuntut ilmu, selamat menikmati dan semoga bermanfaat.
       Ketika membahas tentang suatu perihal pastilah yang pertama dipertanyakan ialah hukumnya, saya yakin pembaca sekalian pasti sudah mengetahui bahwa hukum dari menuntut ilmu adalah fardlu (wajib) sebagai mana hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan jalur sanad Al Baihaqi di dalam kitab Syu'abul Iman, Rasulullah SAW Bersabda:

" طلب العلم فريضة على كل مسلم "
Yang artinya,
"Menuntut ilmu hukumnya Fardlu bagi setiap muslim"
       Wajib dalam menuntut ilmu tidak berarti diharuskan bagi umat muslim untuk menuntut segala ilmu, melainkan ilmu yang wajib untukmu sebagai mana mengutip dalam kitab Ta'limul Muta'allim "Ilmu paling utama adalah ilmu hal, dan perbuatan paling utama adalah memelihara Al Hal". ilmu Hal (= ilmu tingkah laku, ilmu keadaan / kondisi) yang dimaksud dalam kutipan tadi ialah ilmu yang sangat diperlukan untuk melaksanakan kewajiban beragama seperti ilmu ushuluddin dan ilmu fiqih. Yang mana kedua nya sangat diperlukan guna membimbing kita dalam beragama. Selain ilmu hal tentu sangat wajib bagi kita menuntut ilmu yang sesuai dengan kita, seperti sebagai contoh misalkan kita seorang pengusaha maka wajiblah kita mengetahui ilmu-ilmu seputar kewirausahaan, agar tidak keluar dari aturan yang seharus nya dalam berdagang. Maksudnya ialah bahwa aktifitas yang kita lakukan haruslah mengetahui atau mempelajari ilmunya guna terhindar dari hal yang diharamkan.
       Berikutnya mengenai kemuliaan sang ilmu, tentu ilmu dilahirkan melalui sebuah pemikiran sang akal, dan akal adalah anugerah terbaik yang Allah SWT berikan kepada Manusia. Sebuah ilmu mulia karena kedudukannya sebagai sarana menuju kebaikan dan ketqwaan, yang membuat manusia berhak memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT, ada sebuah sair dari Syaikh Muhammad Ibnul Hasan bin Abdullah mengenai kemuliaan ilmu, sebagai berikut:

yang artinya:
Belajarlah, karena ilmu akan menghiasi ahlinya,
dia keunggulan, dia pula pertanda semua pujian.
carilah ilmu, agar setiap hari dapat tambahan,
dan berenanglah, ke tengah samudera pengetahuan.
belajarlah fiqih, dialah panglima unggulan menuju kebaikan dan taqwa, dan dialah adilnya adil.
ia ilmu penunjuk ke jalan hidayah, ia benteng penyelamat dari segala bencana.
seorang faqih wira'i, sungguh lebih berat setan menggodanya diabnding abis seribu.


Dalam memperoleh ilmu selain dari berusaha dan terus belajar teentulah kalian jangan melupakan beberapa hal ini:
1.Menghargai ilmu,
Karena sesungguhnya, suatu pelajar tidak akan dapat memetik manisnya manfaat dari sebuah ilmu jika tidak menghargai ilmu dan tidak menghormati ahli ilmu (Ulama), menghormati dan memuliakan Guru.
Ada sebuah kata mutiara dalam buku Terjemahan Ta'limul Muta'allim mengenai menghargai ilmu,
Yang artinya "Tiada keberhasilan seseorang dalam mencapai sesuatu kecuali dengan menghormatinyan dan tiada kegagalannya selain karena tidak mau menghormatinya"
Yang artinya "Penghormatan lebih penting dari pada ketaatan; bukankah engkau tahu bahwa manusia tidak menjadi kafir karena berbuat maksiat, tapi bisa kafir karena meremehkan dan tidak menghormati".
2.Menghormati guru,
Salah satu cara memuliakan ilmu adalah memuliakan sang Guru, sebagaimana Ali RA berkata "Saya menjadi hamba bagi orang yang mengajariku satu huruf ilmu; terserah ia mau menjualku, memerdekakan atau tetap menjadikan aku sebagai hamba". Adapun mengutip dari buku Terjemahan Ta'limul Muta'allim bahwa diantara perbuatan menghormati Guru adalah:
a.Tidak melintas dihadapannya
b.Tidak menduduki tempat duduknya
c.Tidak memulai berbicara kecuali atas izinnya
d.Tidak banyak bicara disebelahnya
e.Tidak menanyakan sesuatu yang membosankan
f.Jangan pernah mengetuk pintu tetapi bersabarlah sampai beliau keluar
Pada intinya ialah mencari ridho sang Guru, menghindari murka nya dan menaati perintah nya selama tidak melanggar ajaran agama, karena tidak boleh menaati seseorang untuk mendurhakai Allah SWT.
3.Memuliakan kitab,
Ialah dengan cara bersuci ketika menyentuh kitab, dan tidak meletakkan apapun di atas kitab.
4.Menghormati teman,
Maksudnya ialah berkasih sayang dengan teman dalam rangka mencari ilmu
5.Sikap khidmat,
Mengutip dari buku Terjemahan Ta'limul Muta'allim ada dikatakan: "Barang siapa ta'dhimnya setelah seribu kali berulang tidak seperti ta'dhimnya yang pertama kali, maka dia bukan ahli ilmu".
6.Menghindari akhlak tercela,
Karena akhlak tercela dapat menghambat, khususnya sifat sombong. Karena dengan sombong itu maka tidak bakal diperoleh ilmu, sebagaimana sebuah Syair yang saya kutip dalam buku Terjemahan Ta'limul Muta'allim

Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan kepada kawan-kawan sekalian, semoga kita semua termasuk ke dalam orang yang diridhai Allah dalam menuntu ilmu dan dapat memetik manfaat dari sebuah ilmu aamiin. Adapun mohon maaf atas kekurangan nya, terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline