Lihat ke Halaman Asli

khoirulhuda

Saarreehhh

Misteri Kematian Marsinah, Sang Pahlawan Buruh

Diperbarui: 1 Mei 2020   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbicara tentang buruh, kita akan diingkatkan dengan seorang perempuan pemberani yang mati sia-sia secara mengenaskan. Dia adalah Marsinah pahlawan buruh perlambang keberanian melawan tirani kekuasaan. 

Namanya Marsinah, Bekerja adalah keharusan baginya karena untuk tabungan membiayai cita-citanya kelak. Ia ingin kuliah dan menjadi sarjana Hukum sehingga dapat turut membantu memperjuangkan hak-hak kawan-kawannya. Marsinah adalah seorang buruh sekaligus aktivis di pabrik arloji yang bertepat di Porong Sidoarjo.

 Pada tahun 1993 saat jaman orde baru sedang kuat-kuatnya. Marsinah dan teman-temannya melakukan aksi unjuk rasa di tempat ia bekerja untuk menuntut kenaikan upah karena berdasarkan surat edaran gubernur pada tahun itu, perusaan di jawa timur diharuskan untuk menaikkan upah para buruhnya.

Pada tanggal 4 mei marsinah melakukan demo dan aksi pemogokan di pabrik tempatnya bekerja, Berdasarkan pengakuan dari teman-temannya selepas melakukan aksi, Marsinah diketahui hilang dan tidak ditemukan. Setelah beberapa hari terdengar bahwa aktivis perempuan itu menghilang. 

Pada tanggal 8 mei 1993 Marsinah ditemukan telah menjadi mayat dan jenasahnya di temukan di sebuah gubuk sawah di desa jagong Nganjuk. 

Berbagai spekulasi merebak diantara kawan-kawan buruh. Petinggi-petinggi pabrik telah merencanakan pembunuhan perempuan malang itu, dan adapula yang mengatakan bahwa ini adalah ulah oknum aparat. Kasus Marsinah naik persidangan dan petinggi-petinggi pabrik mulai di jadikan tersangka dalam kasus pembunuhan ini.

Menurut saksi ahli dalam kasus kematian Marsinah dr.Abdul Mun,im Indries, Sp.F dalam bukunya Indonesia X-Files menuturkan dengan rinci bagaimana beliau di hadirkan oleh salah satu terdakwa untuk meringankannya. 

Bagi dokter Mun,in ini adalah tugas profesi baginya dan akhirnya beliau pun menyanggupi. Menurut penuturan dokter Mun,im banyak kolega mengawatirkan keadaanya karena beliau dianggab melawan arus karena mau memberikan kesaksian pada kasus kematian Marsinah. 

Dalam keterangan visum et repertum (VR) yang dikeluarkan dari RSUD nganjuk dan instalasi Kedokteran Kehakiman RSUD dr. Soetomo disebutkan bahwa hasil pertama menyatakan bahwa di tubuh marsinah telah dilakukan pembedahan dan pemeriksaan mayat, tetapi tidak dijumpai laporan perihal keadaan kepala,leher, dada korban. (Tetapi dalam VR kedua disebutkan bahwa tulang kemaluan kiri patah berkeping-keping, tulang kemaluan kanan patah, tulang usus kanan tengah patah sampai terpisah dan kelangkangan kanan patah seluruhnya). 

Ada perbedaan dalam keterangan (VR) yang dilakukan. Pada (VR) pertama mengatakan bahwa Marsinah meninggal akibat pendarahan dalam rongga perut.

Masih pada isi buku dr. Mun,im mengatakan bahwa Di dalam persidangan sebelumnya terdapat tiga orang yang "terbukti" melakukan penusukan  pada kemaluan korban pada saat waktu yang berbeda. Tetapi dalam visum  ditemukan satu luka yaitu luka pada labia minora. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline