Lihat ke Halaman Asli

Ananda Farid Hidayat

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi pendidikan Matematika UNISSULA

Kesulitan Belajar Matematika

Diperbarui: 2 Januari 2023   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nila Ubaidah, M.Pd. (Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unissula) dan 

Ananda Farid Hidayat (Mahasiswa Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unissula) 

Matematika, seringkali kita merasa takut ketika mendengar istilah tersebut, ibarat seperti momok yang amat sangat menakutkan dan memberatkan. Ada apa sih sebenarnya dengan matematika ? 

Dikutip dari kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Matematika merupakan satu dari beberapa mata pelajaran yang ada di Sekolah, dimana kebanyakan murid memiliki ketakutan terhadap pelajaran matematika daripada yang lainnya. Pelajaran matematika erat kaitannya dengan perhitungan angka-angka, dari operasi sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian hingga operasi tingkat lanjut seperti bentuk pangkat, bentuk akar, logaritma, dan sebagainya.  

Ketakutan terhadap matematika dikarenakan kesulitan belajar siswa yang tidak mampu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Ketakutan pada pelajaran matematika juga berpengaruh terhadap faktor psikologis murid, alhasil murid kesulitan belajar dan menghasilkan prestasi belajar yang rendah. Matematika dinilai pelajaran yang sulit dikarenakan matematika memiliki bentuk abstrak, abstrak merupakan suatu hal yang tidak berwujud, tidak berbentuk, mujarad, niskala (KBBI).  

Kesulitan belajar matematika harus segera diatasi sejak dini, karena pada dasarnya apabila ketakutan terus berlanjut dan dibiarkan saja, maka anak-anak akan terus kurang berminat pada pelajaran matematika, dan momok yang sudah tertanam dalam diri anak harus segera disingkirkan. Jika kita bayangkan bagaimana sulitnya kehidupan sosial jika tidak dapat memahami kemampuan matematika dengan baik. 

Kemampuan matematika tidak hanya sekedar hitung-menghitung saja, matematika kerap erat kaitannya dengan logika, hubungan kuantitatif, dan cara teori berpikir yang baik. Dalam bidang matematika mencakup tiga cabang, yaitu aritmetika, geometri, dan aljabar. 

Menurut Cockroft mengemukakan alasan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa dikarenakan (1) matematika selalu berkaitan dan digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) Semua bidang studi berkaitan dan memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) Menjadikan matematika sebagai sarana komunikasi yang kuat, singkat, padat, dan jelas, (4) Matematika digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, ketelitian, dan kesadaran keruangan (spatial sense), (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. 

Setelah mengetahui betapa pentingnya matematika bagi anak, maka kesulitan yang terdapat pada anak harus diatasi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar matematika anak, yaitu dengan kurangnya minat dan motivasi yang kurang dalam pembelajaran matematika, cara pembelajaran yang kurang tepat dalam mengajarkan matematika pada anak, kurangnya dukungan orangtua dan lingkungan sekitar dalam memberikan contoh nyata dalam pentingnya penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 

Kesulitan belajar pada matematika diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai tujuan belajar matematika, selain itu kesulitan belajar juga dapat diartikan sebagai kondisi yang menghalangi proses belajar normal pada seorang anak. Kesulitan belajar juga merupakan masalah yang mempengaruhi kemampuan otak untuk menerima, memproses, menganalisis, atau menyimpan informasi (Lyness dalam Sulaiman, dkk, 2008) 

Menurut Dumont (Van Steenbrugge, 2010) kesulitan belajar dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu ketidakmampuan belajar yang terdapat pada kemampuan kognitif, dan masalah kesulitan yang disebabkan oleh faktor luar (faktor lain). Individu yang mengalami kesulitan belajar bukan berarti memiliki kekurangan atau gangguan dalam intelektual dan kecerdasan, namun bisa disebabkan karena hasil desain pembelajaran yang kurang efektif.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline