Minggu, 1 Maret 2020
Bandara Kertajati bersiap untuk jadi selebritis hari ini. Belum juga masuk dzuhur, awak media sudah berdatangan dan memulai reportasenya masing-masing. Malam ini, 69 ABK Diamond Princess akan mendarat di Bandara Kertajati pada pukul 23.00. Mereka terbang dari Tokyo Haneda Airport, Jepang. Jumlah mereka ternyata bertambah, dari yang asalnya 68 orang menjadi 69 orang.
Di tempat ketibaan, Bandara Kertajati, sejumlah fasilitas disiapkan. Mulai dari fasilitas operasional hingga fasilitas untuk VVIP. Fasilitas kesehatan pun sudah dijamin oleh Kementerian Kesehatan, karena kegiatan ini sejatinya berada di bawah komando Kementerian Kesehatan.
Sekitar pukul 15.00, sudah tampak Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di terminal Bandara Kertajati, untuk memantau proses evakuasi.
Selepas matahari terbenam, awak media mulai memadati Lantai 2 Boarding Lounge Terminal Bandara Kertajati, sebab VVIP yang datang malam ini cukup banyak. Maklum, kegiatan ini memang tanggung jawab multisektor.
Sehingga, menjelang malam beberapa orang penting seperti Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Perhubungan berkumpul di Bandara Kertajati dan bertindak sebagai komandan dalam peristiwa bersejarah ini. Selang beberapa waktu kemudian, tiba pula VVIP yang lain, yakni Gubernur Jawa Barat.
Di pertengahan malam, pesawat Garuda Indonesia A330-341 dengan nomor penerbangan GA8750 mendaratkan tubuhnya di landas pacu Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dan bertengger di apron, tempat parkir pesawat.
Harus menunggu dalam waktu yang cukup panjang untuk menunggu ABK Diamond Princess turun dari pesawat, barangkali menyesuaikan dengan protokol evakuasi yang diberlakukan Kementerian Kesehatan.
Selang beberapa waktu kemudian, para WNI yang dipulangkan dari Jepang tersebut tampak keluar dari pesawat dan tanpa banyak kegiatan yang lain, mereka langsung memasuki bis RSPAD Gatot Subroto.
Dari ruang pemantauan VVIP di Lantai 2 Terminal Bandara Kertajati, Gubernur Jawa Barat beserta para menteri yang hadir mengamati proses evakuasi yang alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Semua proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga tidak banyak massa yang hadir menghampiri proses evakuasi di apron. Hanya petugas berwenang yang menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, yang boleh bertugas di sisi udara. Sehingga, siapapun yang hadir pada malam itu dijamin aman, karena kabarnya 69 WNI tersebut seluruhnya dinyatakan sehat.